http://internasional.kontan.co.id/news/bisnis-realestat-sepi-kekayaan-taipan-merosot/2012/02/02
Krisis ekonomi global mampu
merontokkan kekayaan para miliarder Hong Kong. Perlambatan ekonomi China
dalam tiga kuartal terakhir memberikan efek ke para taipan. Penurunan
paling besar datang dari bisnis properti dan realestat. Taipan yang kaya
dari investasi pun terpapar penurunan harga saham sepanjang tahun lalu.
Namun, bisnis ritel masih menjadi juara dan kebal dari krisis. Ini
terbukti dengan munculnya orang-orang kaya baru dari sektor ini.Suramnya kondisi ekonomi global
mempengaruhi kekayaan taipan-taipan Hong Kong. Tahun ini, total kekayaan
40 orang terkaya Hong Kong turun 7% menjadi US$ 151 miliar. Standar
minimum masuk daftar 40 orang terkaya versi majalah Forbes pun diturunkan menjadi US$ 950 juta.Tahun ini 24 orang keluar dari daftar, tiga
posisi tak berubah, enam konglomerat naik peringkat, enam pendatang
baru, dan satu orang lama kembali masuk daftar. Adalah taipan real
estate Li Ka-shing yang terpaksa kehilangan 8% kekayaan. Namun,
melorotnya kekayaan duda beranak dua itu tetap menempatkannya sebagai
orang paling kaya se-Hong Kong.\Forbes merilis, Li Ka-shing
membelanjakan banyak modal untuk mengakuisisi Northumbrian Water, sebuah
perusahaan penyuplai air di Inggris utara senilai US$ 3,9 miliar, belum
genap setahun setelah ia membeli UK Power Network US$ 9,1 miliar.Lee Shau Kee, bos besar perusahaan realestat
Henderson Land menyalip posisi kedua dari keluarga Kwok. Kwok sekeluarga
harus puas duduk di posisi ketiga.
Meski profit usaha keluarga Kwok membubung tinggi
tahun lalu, para investor yang ketar-ketir dengan kondisi penjualan,
memaksa saham Sun Hung Kai Properties anjlok 25% setahun terakhir.
Perusahaan itu tertekan perubahan kebijakan tanah di China. Alhasil,
Kwok harus mengubah kebijakan dan harga di bank tanah yang membentang
seluas 86 juta meter persegi di China. Tiga besar daftar orang terkaya
di Hong Kong ini mencatat penurunan kekayaan dibanding tahun lalu.
Di tengah keresahan Kwok bersaudara, muncul Cheng
Yu-tung yang melesat ke posisi empat. Konglomerat hotel, infrastruktur,
realestat, dan ritel itu mendapat tambahan kekayaan US$ 7 miliar
setelah jaringan bisnis miliknya, Chow Tai Fook Jewelry sukses melantai
di bursa bulan lalu.
Momentum penawaran saham perdana (IPO) itu
berhasil menutup kerugian finansial unit bisnis hotel, infrastruktur,
dan jaringan realestat New World Development yang rugi 50% akibat
perlambatan pertumbuhan properti yang dialami semua pengembang China dan
Hong Kong.
Penjualan saham perdana juga berhasil mengerek
kekayaan pendatang baru Pansy Ho. Anak tertua Stanley Ho, sang pemilik
kerajaan bisnis transportasi Shun Tak Holding dan MGM China, masuk
jajaran orang terkaya Hong Kong pada posisi 12.
Bisnis ritel menjadi bisnis yang lebih kebal krisis. Francis Choi
menggarap ritel jam tangan. Silas Chou, salah satu pendatang baru
menggarap bisnis ritel fesyen Michael Kors. Suami-istri Simon dan
Eleanor Kwok pun masuk daftar dengan bisnis jaringan kosmetik. Kasino
dan hotel tentu saja menjadi salah satu bisnis yang juga masih bersinar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar