Kamis, 29 September 2011

Spekulasi lonjakan cadangan dan krisis Eropa memangkas harga kontrak minyak

Spekulasi lonjakan cadangan dan krisis Eropa memangkas harga kontrak minyak NEW YORK. Harga kontrak minyak kembali mencatatkan penurunan di New York. Bahkan penurunannya merupakan kemerosotan kuartalan terbesar sejak 2008.

Asal tahu saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran November di New York Mercantile Exchange turun sebesar US$ 1,35 menjadi US$ 79,86 per barel. Kemarin, harga kontrak minyak sempat turun US$ 3,24 atau 3,8% menjadi US$ 81,21 sebarel.

Jika dihitung, harga kontrak minyak sydah melorot 10% di sepanjang bulan ini dan 13% di sepanjang tahun ini. Sedangkan sejak akhir Juni, harga kontrak minyak sudah amblas 16%, yang merupakan penurunan kuartalan paling besar sejak 2008.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun 3,1% menjadi US$ 103,81 per barel di ICE Futires Europe exchange, London kemarin.

Penurunan harga minyak terjadi seiring spekulasi investor bahwa permintaan minyak akan terpangkas. Ada dua alasan yang mendasari spekulasi itu, yakni cadangan minyak yang meningkat serta krisis utang Eropa yang masih belum terselesaikan.

Berdasarkan estimasi 14 analis yang disurvei Bloomberg, cadangan minyak Negeri Paman Sam itu diramal akan naik menjadi 2,05 juta barel.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar