Rabu, 28 September 2011

Penjualan Properti Secara Syariah Jadi Tren di Inggris

Krisis ekonomi yang terus berlanjut di daratan Amerika Serikat dan Eropa membuat investor mencari cara aman untuk investasi. Di Inggris, penjualan properti secara syariah menjadi tren di tengah krisis ekonomi saat ini.


Krisis ekonomi di Inggris telah ditunjukkan dengan semakin meningkatnya inflasi serta nilai produk domestik bruto (PDB) yang belum beranjak dari satu persen. Layanan syariah di bidang properti menjadi harapan bagi para investor lantaran justru menjadi tren di tengah krisis, meskipun pasar properti tersebut masih menyasar kelas menengah ke atas, akomodasi mahasiswa, logistik, dan pergudangan.

Dikutip dari laman Arabnews.com, London Central Portfolio (LCP) meluncurkan dana perumahan syariah pekan lalu di London. Dana tersebut ditujukan kepada investor domestik maupun asing. Ditargetkan margin dari investasi itu mencapai 10-13 persen per tahun. Bahkan, untuk investor asing, akan lebih diuntungkan lantaran tidak membayar pajak penghasilan.

Direktur Ekskutif LCP Naomi Heaton mengungkapkan, penjualan aset yang muncul secara spontan di tengah krisis dapat memberikan diversifikasi harga. Penjualan aset tersebut menjadi pilihan untuk percobaan investasi di tengah iklim ekonomi yang tidak sehat. 

Menuru Naomi, London Central Apartemen Fund yang ditawarkan bakal menarik investor kaya dari dalam maupun luar negeri. "Mereka akan berinvestasi properti di London layaknya emas, meskipun keduanya juga dijadikan investasi," ujarnya seperti dikutip Arabnews.com, Senin (26/9). Dengan pertimbangan krisis kredit, harga properti di London seluas enam mil persegi telah naik rata-rata 8,2 persen setiap tahun selama 15 tahun terakhir.

Peluang investasi properti yang diprediksi lebih besar berada di pasar akomodasi (tempat menginap) mahasiswa. Salah satu bank syariah dari Kuwait yang berbasis di London, Bank Gatehouse, telah mengakuisisi fasilitas akomodasi mahasiswa di Glasgow, Skotlandia, senilai 30 juta poundsterling. Ini merupakan akuisisi keempat bank tersebut untuk properti akomodasi mahasiswa. Nilai saham dari properti Bank Gatehouse tersebut mencapai 280 juta poundsterling.

Pembelian properti di Glasgow tersebut memberikan keuntungan awal hingga 7,06 persen dan keuntungan per tahun sebesar 8,0 persen. Sebelumnya, Bank Gatehouse telah mengakuisisi properti untuk akomodasi mahasiswa di Loughborough, Liverpool, serta Oxford. c01 ed: firkah fansuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar