Sabtu, 24 September 2011

KPR Syariah CIMB Niaga Tumbuh 80 Persen

JAKARTA - CIMB Niaga mencatat pertumbuhan signifikan pada bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) syariah. Bisnis pembiayaan perumahan ini naik 80 persen menjadi Rp 400 miliar pada Agustus 2011 dari posisi sebelumnya sekitar Rp 200 miliar.

Menurut Head of Consumer Lending CIMB Niaga, Laksmi Mustikaningrat, KPR Syariah memang menjadi alternatif produk yang dicari nasabah. "Bahkan, peningkatannya secara growth lebih baik dari konvensional yang hanya 20 per sen," katanya saat ditemui Republika, Selasa (20/9) malam.

Tetapi, KPR Syariah baru bisa dijual aktif di kantor cabang unit usaha syariah (UUS) CIMB Niaga saja. Hing ga kini, produk KPR Sya riah belum dijual melalui office channeling, yakni kantor cabang konvensio nal. Ia menuturkan, edukasi ke pada para pekerja konven sional untuk memasarkan produk ini masih harus dilakukan. Pasalnya, terdapat istilah-istilah syariah, se perti akad yang berbeda dengan tata cara konvensional.

Meski demikian, ia optimis tis KPR Syariah akan mampu meningkat. Selain mi nat masyarakat yang sangat tinggi terhadap KPR Syariah, menurutnya bisnis ini memberi kepastian kepada pelanggan untuk memiliki rumah walau dengan cara mengangsur. "Ini sama sa ja dengan sewa nyaman," katanya.

CIMB Niaga menggunakan akad murabahah untuk produk KPR Syariah. Murabahah merupakan perjanjian pembiayaan dengan prin sip jual beli barang dengan menyatakan harga perolehan bank, ditambah dengan keuntungan (margin) yang disepakati. "Kebutuhan masyarakat masih kesana (murabahah)," jelasnya.

Jika telah menembus Rp 1 triliun, Laksmi mengatakan, pengembangan akad bakal dilakukan. Kemungkin an besar akad ijarah bakal digunakan. Ijarah merupakan akad yang memiliki prinsip sama dengan mura -bahah, tapi memiliki manfaat yang multifungsi.

KPR Syariah CIMB Niaga memiliki tenor hingga 20 tahun dengan uang muka mi nimal 10 persen. Plafon pembiayaan minimal Rp 100 juta dengan maksimum pem biayaan yang diberi CIMB Niaga Syariah sampai dengan 90 persen dan 80 per sen dari harga appraisal bagi rumah seken (bekas).

Sementara itu, di semester pertama lalu, untuk keseluruhan bisnis syariah CIMB Niaga mencatat kontribusi aset syariah sekitar Rp 3 triliun. ed: firkah fansuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar