Selasa, 27 September 2011

Konversi Bank BUMN Bisa Naikkan Market Share Syariah

JAKARTA - Pertumbuhan market share (pangsa pasar) perbankan syariah dibandingkan bank konvensional dinilai masih lamban. Hampir selama setahun ini market share perbankan syariah masih berjalan di angka sekitar 3,4 persen. Intervensi pemerintah dinilai perlu untuk menaikkan market share tersebut.


Kenaikan market share perbankan syariah bisa mencapai 10 persen. Syaratnya, pemerintah mau mengonversi bank BUMN konvensional menjadi bank syariah. Usaha menaikkan market share syariah juga dapat ditambah dengan konversi salah satu BUMN asuransi. “Dengan konversi satu bank BUMN, market share perbankan syariah bisa sampai 10 persen,” ungkap Sekretaris Jenderal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Muhammad Syakir Sula, Ahad (25/9).

Market share sebesar itu masih bisa ditingkatkan lagi dengan konversi BUMN asuransi. Dengan konversi itu, market share asuransi syariah yang semula hanya 4,7 persen bisa dinaikkan hingga 10-15 persen. “Sayangnya, pemerintah belum perhatian ke market share perbankan syariah itu,” ujarnya.

Tanpa konversi itu, dia memprediksi market share perbankan syariah akan sulit melampaui empat persen. Bahkan, angka itu sulit terlampaui meskipun nilai aset perbankan syariah mencapai Rp 130 triliun-Rp 145 triliun. Sementara, nilai aset perbankan syariah pada Agustus 2011 masih sekitar Rp 120 triliun.

Lebih lanjut, dia mengatakan selama satu satu tahun ini market share perbankan syariah terus stagnan. Hal ini dipengaruhi pertumbuhan perbankan syariah diimbangi dengan pergerakan bank konvensional. “Perbankan syariah memang bergerak, tapi kovensional juga sama bergerak sehingga market share masih saja 3,4 persen,” ungkapnya.

Selain dengan konversi bank BUMN, kenaikan market share perbankan syariah dapat dilakukan dengan office channeling. Cara itu dapat ditempuh jika BI sebagai regulator mewajibkan semua cabang bank konvensional memasarkan produk syariah. Sekarang ini BI belum mewajibkan, kata Syakir, sehingga bank konvensional masih jual asal-asalan.

Saat ini, pemasaran produk dilakukan 11 Bank Umum Syariah. Dari jumlah itu mereka memiliki 1.319 kantor. Jika ditambah dengan unit usaha syariah dan bank pembiayaan syariah, maka terdapat 1.940 kantor yang melayani produk perbankan syariah.

Meski market share masih stagnan, aset perbankan syariah masih akan terus naik hingga akhir 2011 ini. Pertumbuhan aset perbankan syariah bisa menembus Rp 150 triliun. “Pertumbuhan perbankan syariah masih cukup baik,” ujarnya.  C01 ed: firkah fansuri

nisbah
Dominasi Griya

Pembiayaan griya (perumahan) BNI Syariah mencatat portopolio sebesar Rp 2,1 triliun pada Agustus 2011. Angka itu sekitar 40 persen dari total pembiayaan bank syariah ini. Bahkan dibandingkan pembiayaan lainnya , griya medominasi pembiyaan BNI Syariah.

Pembiayaan Griya BNI Syariah

Total pembiayaan  Rp 5 triliun
Pembiayaan griya  Rp 2,1 triliun
Plafon pembiayaan griya di bawah Rp 500 juta


bursa syariah ::

Jumat (23/9)

DJIM          1.910,38    2,98   
DJIGRC      1.372,05    23,51   
DJIMTR     3.251,83    46,81
DJI100X    1.901,32    8,44
DJMY25D    800,83      14,82
IMXL          1.986,96    1,35   
DJICHKU    1.338,17    13,07

Tidak ada komentar:

Posting Komentar