Jumat, 16 September 2011

BUMN Kurangi Biaya Logistik

JAKARTA - Kalangan pengusaha mendapat kabar baik. Beban tingginya biaya logistik akan berkurang. Hal ini setelah pimpinan 16 BUMN bersinergi menekan biaya logistik dan penguatan konektivitas nasional.

Kerja sama tersebut masuk dalam program Indonesia Logistics Community Services (ILCS) yang berbasis soft infrastructure. Sumaryanto Widayatin, deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Logistik dan Infrastruktur, mengatakan, sektor logistik semakin ketat setelah implementasi masyarakat ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Community/MEA) pada 2015.

"Dalam empat tahun ke depan, pelaku usaha dan jaringan logistik nasional harus berupaya agar dapat lebih kompetitif di sektor ini dengan cara menekan biaya logistik,'' ujar Sumaryanto, yang mewakili Menteri BUMN, di Jakarta, Kamis (15/9).

Selama ini, kata Sumaryanto, sektor logistik nasional belum siap menghadapi liberalisme MEA. Permasalahan lain, yakni ko neksi antarmoda transportasi di Indo nesia masih kurang. Sumaryanto menjelaskan, saat ini biaya logistik di Indonesia mencapai 30 persen dari biaya produksi. Sedangkan, Amerika Serikat (AS) atau negara berkembang lainnya, seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, dan Cina, mampu menekan hingga di bawah 10 persen.

Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II, RJ Lino, mengatakan, adanya kerja sama ILCS ini akan tercipta ‘soul of economic connectivity’. Dengan demikian, nantinya, kata dia, para pengguna layanan logistik, baik dalam maupun luar negeri, dapat memonitor dan mengatur dengan baik aliran barang maupun aliran dokumen dan pembayaran, termasuk juga melakukan tata kelola aset mereka (seperti kapal, truk, kargo, kontainer) dengan lebih efisien. Indonesia membutuhkan sis tem logistik terpadu yang multimoda dengan sistem distribusi yang efektif dan efisien.

"Penerapan ILCS menjadi sebuah keharusan dalam peningkatan keamanan dan kepastian transaksi bagi pengguna layanan logistik,'' jelas Lino. Namun, ia mengungkapkan, sistem logistik terpadu tersebut harus dapat mengurangi biaya, waktu, transaksi, serta mendapat kualitas yang lebih terjamin bagi barang dan jasa.

Dalam sinergi ILCS ini, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) sebagai perusahaan telekomunikasi yang berbisnis Telecommunication, Information, Media, Edutainment (TIME) berperan dalam hal penggunaan information technology (IT) untuk pengembangan dan pelaksanaan ILCS tersebut.

Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah mengatakan, kerja sama ILCS ini awalnya dengan Pelindo II, tetapi bisa diaplikasikan kepada 14 BUMN lain.Telkom membantu menyambungkan semua BUMN sehingga menjadi mudah mengeluarkan dokumen dan barang.

Rinaldi mengungkapkan, tidak ada investasi yang dikeluarkan Telkom. Karena masih dibebankan pada biaya operasional Telkom. ed: zaky al hamzah

Ke-16 BUMN yang Bersinergi

PT Pelindo II
PT Telkom Tbk
PT Pelindo I
PT Pelindo III
PT Pelindo IV
PT KAI
PT ASDP Indonesia Ferry
PT Pupuk Sriwidjaya
PT Pos Indonesia
PT Kawasan Berikat Indonesia
PT Angkasa Pura I
PT Angkasa Pura II
PT Semen Gresik
PT Varuna Tirta Prakasya
PT Bhanda Ghara Reksa
Perum Bulog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar