JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
mengucurkan kredit investasi kepada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV
sebesar US$ 40 juta dan Rp 50 miliar. Kredit ini untuk meningkatkan
kualitas pelayanan pelabuhan di kawasan Indonesia Timur.
Pinjaman tersebut diberikan dengan tenor lima tahun dengan grace period enam bulan. Pelindo IV berencana memakai dana pinjaman ini untuk pengadaan alat-alat fasilitas bongkar muat peti kemas serta perlengkapannya.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman berharap, pinjaman ini bisa memperkuat tingkat interkonektivitas antar pelabuhan di kawasan Indonesia Timur dalam mendukung kelancaran arus barang dan penumpang sehingga dapat meningkatkan efisiensi pada jalur distribusi barang yang muaranya dapat memangkas ekonomi biaya tinggi. “Kerjasama ini menjadi bukti dukungan kami kepada industri kepelabuhanan nasional dalam penguatan infrastruktur dasar yang menjadi salah satu prasyarat pengembangan ekonomi nasional,” kata Abdul Rachman, akhir pekan lalu.
Pelindo IV merupakan BUMN jasa kepelabuhanan yang mengelola 19 cabang pelabuhan, tiga unit pelayanan Kepelabuhanan (UPK), dua terminal peti kemas dan lima pelabuhan kawasan dengan wilayah operasi di 11 provinsi yang berada di Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Sebagai pengelola pelabuhan-pelabuhan di kawasan Timur Indonesia, Pelindo IV memiliki peran strategis dalam memfasilitasi aktivitas arus barang ekspor impor maupun untuk arus barang antar pulau. Hingga akhir 2010, arus bongkar muat barang melalui pelabuhan-pelabuhan yang dikelola PT Pelindo IV mencapai 119 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya 98 juta ton.
Sebelumnya, Bank Mandiri juga telah menyepakati komitmen pembiayaan bagi salah satu pengelola pelabuhan di kawasan Indonesia Barat yaitu PT Pelindo II senilai US$ 1,28 miliar. Kredit ini untuk membangun Terminal Peti Kemas Kalibaru Tahap I di Pelabuhan Tanjung Priok.
Hingga akhir Juni tahun ini, pengucuran kredit Bank Mandiri kepada sektor kepelabuhanan laut nasional telah mencapai senilai Rp 5,9 triliun atau meningkat 31% dari penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,5 Triliun.
Direktur Utama Pelindo IV Harry Sutanto mengatakan kredit Bank Mandiri ini mampu menjadi solusi efektif bagi kebutuhan perusahaan atas sumber pembiayaan yang berkelanjutan dan menguntungkan.
Pinjaman tersebut diberikan dengan tenor lima tahun dengan grace period enam bulan. Pelindo IV berencana memakai dana pinjaman ini untuk pengadaan alat-alat fasilitas bongkar muat peti kemas serta perlengkapannya.
Direktur Institutional Banking Bank Mandiri Abdul Rachman berharap, pinjaman ini bisa memperkuat tingkat interkonektivitas antar pelabuhan di kawasan Indonesia Timur dalam mendukung kelancaran arus barang dan penumpang sehingga dapat meningkatkan efisiensi pada jalur distribusi barang yang muaranya dapat memangkas ekonomi biaya tinggi. “Kerjasama ini menjadi bukti dukungan kami kepada industri kepelabuhanan nasional dalam penguatan infrastruktur dasar yang menjadi salah satu prasyarat pengembangan ekonomi nasional,” kata Abdul Rachman, akhir pekan lalu.
Pelindo IV merupakan BUMN jasa kepelabuhanan yang mengelola 19 cabang pelabuhan, tiga unit pelayanan Kepelabuhanan (UPK), dua terminal peti kemas dan lima pelabuhan kawasan dengan wilayah operasi di 11 provinsi yang berada di Kalimantan Timur, Sulawesi, Maluku dan Papua.
Sebagai pengelola pelabuhan-pelabuhan di kawasan Timur Indonesia, Pelindo IV memiliki peran strategis dalam memfasilitasi aktivitas arus barang ekspor impor maupun untuk arus barang antar pulau. Hingga akhir 2010, arus bongkar muat barang melalui pelabuhan-pelabuhan yang dikelola PT Pelindo IV mencapai 119 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya 98 juta ton.
Sebelumnya, Bank Mandiri juga telah menyepakati komitmen pembiayaan bagi salah satu pengelola pelabuhan di kawasan Indonesia Barat yaitu PT Pelindo II senilai US$ 1,28 miliar. Kredit ini untuk membangun Terminal Peti Kemas Kalibaru Tahap I di Pelabuhan Tanjung Priok.
Hingga akhir Juni tahun ini, pengucuran kredit Bank Mandiri kepada sektor kepelabuhanan laut nasional telah mencapai senilai Rp 5,9 triliun atau meningkat 31% dari penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,5 Triliun.
Direktur Utama Pelindo IV Harry Sutanto mengatakan kredit Bank Mandiri ini mampu menjadi solusi efektif bagi kebutuhan perusahaan atas sumber pembiayaan yang berkelanjutan dan menguntungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar