Minggu, 31 Juli 2011

PLN raup pendapatan sebesar Rp 55,28 miliar pada semester pertama 2011

JAKARTA. PT PLN meraup pendapatan sebesar Rp 55,28 miliar pada semester pertama tahun ini. Angka ini berasal dari penjualan listrik sebesar 76.028 gigawattt hour (GwH).

Pendapatan PLN dalam enam bulan pertama tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu yang sebesar Rp 48,23 miliar. Ini lantaran angka konsumsi listrik pada semester 2011 naik sebesar 6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Penyebab kenaikan konsumsi listrik karena jumlah pelanggan makin banyak. Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan, kenaikan konsumsi dan jumlah pelanggan paling banyak adalah rumah tangga.

Pada semester pertama tahun lalu, pemakai listrik PLN sebesar 40.675.890 pelanggan. Semester pertama 2011, angka ini naik sebesar 9% menjadi 43.785.282 pelanggan.

Sementara untuk bisnis, kenaikannya tidak terlalu tinggi. Dia mengatakan, kenaikan jumlah pelanggan industri antara semester pertama 2010 dan 2011 hanya sebesar 2%, yaitu dari 48.004 pelanggan bertambah menjadi 49.098 pelanggan.

Namun, untuk pemakaian listriknya mengalami kenaikan cukup besar, yaitu dari 25.205 GWh menjadi 26.837 GWh. “Tetapi pendapatan dari pelanggan industri naik cukup tinggi, yaitu dari Rp 15,91 miliar menjadi Rp 18,9 miliar atau lebih tinggi 19%,”
katanya.

Tahun 2011 ini, PLN mematok target penjualan listrik sebesar 162,7 TWh dan pendapatan Rp 150 triliun. Penjualan listrik terbesar ditargetkan didapatkan dari Jawa-Bali sebesar 125,4 TWh, Indonesia Barat 24,6 TWh, dan Indonesia Timur 12,6 TWh.

Dari besaran konsumsi listrik semester pertama tahun ini, Jawa – Bali merupakan konsumen terbesar. Menurut Direktur Operasi Jawa – Bali, Ngurah Adyana, konsumsi listrik di daerahnya tersebut mencapai 59,14 terawatt hour (TWh). “Naik 5,43% kalau dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata dia. Target penjualan listrik Jawa – Bali tahun ini sebesar 125.000 GWh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar