JAKARTA--MICOM: Megaproyek Jembatan Selat Sunda (JSS) diminati banyak investor asing yang tertarik ikut menanamkan modalnya. Di antaranya adalah investor dari Malaysia, China, dan Korea Selatan. Demikian dikatakan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto saat ditemui di sela acara Indonesia 'International Infrastructure Conference and Exhibition 2011' di Jakarta, Selasa (12/4).
"JSS sudah banyak yang tertarik, saya nggak bisa sebut namanya ya, yang jelas dari Malaysia, China, dan waktu itu juga ada Korea," ujar Djoko.
Lebih jauh, Wakil Menteri Perhubungan Hermanto Dardak mengatakan bahwa saat ini pembangunan proyek tersebut masih terganjal peraturan presiden yang sudah berada di Sekretariat Kabinet (sekab). Setelah Perpres tersebut terbit, lanjutnya, proses tender pun dapat terlaksana.
"Sekarang masih tahap perpes, tender habis ini, tapi nggak tahu juga kapan perpresnya keluar," ujarnya.
Ia mengatakan, perpres tersebut sangat dibutuhkan karena proyek JSS merupakan proyek multisektor.Sebab yang dibangun nanti bukan hanya jembatan, tetapi juga kawasan, sebagai pusat industri, teknologi, dan pariwisata. Jembatannya di tengah juga ada jalur kereta api, ada utilitas seperti listrik, air baku, telekomunikasi, dan gas.
"Jadi multifungsi dan ini dipaketkan," jelasnya.
Ditanya mengenai progres JSS, Hermanto yang juga adalah Ketua Tim Nasional JSS tengah menyelesaikan feasibility study terkait masalah teknis pembangunannya. Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah dilakukan kajian dari seluruh hal maupun dilakukan survei-survei ke lapangan tepatnya lokasinya, jarak dengan Gunung Krakatau.
"Tujuannya untuk dicari jarak sebaik mungkin secara teknologi bisa diimplementasi, misalnya jarak terdekat tapi menghindari gunung, lalu palung terdalamnya kan 140 meter, jadi kita cari pilarnya," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mendengarkan paparan oleh perusahaan teknologi seperti Akashika dari Jepang dan Incheon dari Korea mengenai teknologi yang bisa diaplikasikan untuk proyek ini, serta paparan dari pihak ITB terkait pengolahan energi guna menopang kebutuhan energi dari proyek tersebut.
Jika proyek ini bisa tercapai, Hermanto menegaskan rekor jembatan terpanjang pun akan singgah ke JSS. "JSS panjangnya 2,2 km, kalau lebih dari 2 km tandanya terpanjang di dunia," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah berupaya JSS ini menjadi proyek anak bangsa meskipun dari segi pendanaan diperkenankan mendapat bantuan dari asing. Jika sesuai rencana, kata dia, proyek ini diharapkan mulai dibangun secara fisik pada 2014. (Tup/OL-11)
"JSS sudah banyak yang tertarik, saya nggak bisa sebut namanya ya, yang jelas dari Malaysia, China, dan waktu itu juga ada Korea," ujar Djoko.
Lebih jauh, Wakil Menteri Perhubungan Hermanto Dardak mengatakan bahwa saat ini pembangunan proyek tersebut masih terganjal peraturan presiden yang sudah berada di Sekretariat Kabinet (sekab). Setelah Perpres tersebut terbit, lanjutnya, proses tender pun dapat terlaksana.
"Sekarang masih tahap perpes, tender habis ini, tapi nggak tahu juga kapan perpresnya keluar," ujarnya.
Ia mengatakan, perpres tersebut sangat dibutuhkan karena proyek JSS merupakan proyek multisektor.Sebab yang dibangun nanti bukan hanya jembatan, tetapi juga kawasan, sebagai pusat industri, teknologi, dan pariwisata. Jembatannya di tengah juga ada jalur kereta api, ada utilitas seperti listrik, air baku, telekomunikasi, dan gas.
"Jadi multifungsi dan ini dipaketkan," jelasnya.
Ditanya mengenai progres JSS, Hermanto yang juga adalah Ketua Tim Nasional JSS tengah menyelesaikan feasibility study terkait masalah teknis pembangunannya. Ia menjelaskan bahwa saat ini sudah dilakukan kajian dari seluruh hal maupun dilakukan survei-survei ke lapangan tepatnya lokasinya, jarak dengan Gunung Krakatau.
"Tujuannya untuk dicari jarak sebaik mungkin secara teknologi bisa diimplementasi, misalnya jarak terdekat tapi menghindari gunung, lalu palung terdalamnya kan 140 meter, jadi kita cari pilarnya," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga telah mendengarkan paparan oleh perusahaan teknologi seperti Akashika dari Jepang dan Incheon dari Korea mengenai teknologi yang bisa diaplikasikan untuk proyek ini, serta paparan dari pihak ITB terkait pengolahan energi guna menopang kebutuhan energi dari proyek tersebut.
Jika proyek ini bisa tercapai, Hermanto menegaskan rekor jembatan terpanjang pun akan singgah ke JSS. "JSS panjangnya 2,2 km, kalau lebih dari 2 km tandanya terpanjang di dunia," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah berupaya JSS ini menjadi proyek anak bangsa meskipun dari segi pendanaan diperkenankan mendapat bantuan dari asing. Jika sesuai rencana, kata dia, proyek ini diharapkan mulai dibangun secara fisik pada 2014. (Tup/OL-11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar