JAKARTA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan realisasi penerimaan sektor energi dan sumber daya mineral sepanjang 2010 melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahaan 2010.
Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan penerimaan negara dari sektor ESDM yang melampaui target APBN-P 2010 tersebut, sejalan dengan semakin membaiknya pencapaian kerja di kementeriannya.
"Sampai penghujung tahun ini [2010] pencapaian kinerja sektor ESDM semakin membaik dan terefleksi melalui realisasi penerimaan negara yang melampaui target di APBN-P 2010," katanya dalam paparan refleksi kinerja sektor ESDM 2010, akhir pekan lalu.
Dia merincikan penerimaan subsektor minyak dan gas bumi pada 2010 diperkirakan mencapai Rp219,2 triliun atau 102% dibandingkan dengan target APBN-P 2010 sebesar Rp215 triliun. Ini tidak jauh berbeda dengan realisasi penerimaan negara dari subsektor mineral dan batu bara (minerba) mencapai Rp66,33 triliun atau naik 9,1% dibandingkan dengan target APBN-P 2010 sebesar Rp60,8 triliun.
Untuk subsektor migas, penerimaan terbesar berasal dari PNBP sumber daya alam migas sebesar Rp152,05 triliun, disusul PPh migas Rp58,9 triliun, dan PNPB lainnya Rp8 triliun. Di sisi lain, dia mengakui realisasi lifting memang hanya mencapai 954.000 barel per hari (bph) atau 99% dari target APBN-P 2010 sebesar 965.000 bph.
Begitu juga dengan produksi minyak juga hanya 945.000 bph atau 98% dari target APBN-P 2010 sebesar 965.000 bph.
"Namun, produksi gas bumi mencapai 8.888 MMscfd [juta standar kaki kubik per hari] atau lebih tinggi dari target APBN Perubahan 2010 sebesar 7.758 MMscfd."
Di sisi lain, Darwin menerangkan realisasi pencapaian penerimaan negara 2010 dari subsektor minerba sebesar Rp66,33 triliun. Pendapatan ini berasal dari PNBP sebesar Rp18,29 triliun atau 120% dibandingkan dengan target Rp15,2 triliun dan pajak Rp48,04 triliun atau 105% dibandingkan dengan target Rp45,6 triliun.
Menurut dia, produksi batu bara pada 2010 mencapai 275 juta ton atau 102% dibandingkan dengan target 270 juta ton. Dari angka produksi yang tercapai, batu bara untuk kebutuhan dalam negeri mencapai 67 juta ton atau 103% dari target 64,96 juta ton.
Sementara itu, dia menambahkan realisasi produksi tembaga sepanjang 2010 mencapai 989.953 ton atau 106% dari target 930.000 ton, emas 111 ton atau 104% dari target 107 ton, perak 323 ton atau 91% dari target 355 ton. Untuk timah mencapai 78.965 ton atau 87% dari target 90.000 ton, nikel matte 78.336 ton atau 101% dari target 77.000 ton, ferronikel 17.970 ton atau 115% dari target 15.000 ton, bijih nikel 6,56 juta ton atau 106% dari target 6,20 juta ton, dan bauksit 7,14 juta ton atau 95% dari target 7,50 juta ton.
"Penerimaan negara dari panas bumi juga cukup bagus, tercatat Rp282 miliar atau 116% dibandingkan dengan target Rp244 miliar," tutur Darwin. (aph)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar