Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh mengatakan pemerintah pernah menghadapi harga minyak dunia hingga di atas US$100 per barel dan berhasil melewatinya.
"Kemungkinan tidak ada kenaikan harga BBM akibat harga minyak dunia yang naik," katanya, dalam Refleksi Akhir Tahun 2010 Sektor Energi dan Sumberdaya Mineral di Jakarta, kemarin.
Menurut dia, melonjaknya harga minyak fosil dunia, justru bisa menjadi hikmah yakni mempercepat diversifikasi energi dan mengembangkan energi terbarukan.
Tren kenaikan harga minyak yang sudah memasuki rata-rata US$90 per barel menimbulkan kekhawatiran bahwa hal tersebut akan semakin membebankan masyarakat.
Apalagi jika harga minyak dunia masih terus naik sampai akhir kuartal pertama 2011, dimana pada saat itu rencana kebijakan pembatasan BBM bersubsidi 2011 akan dilaksanakan bila disetujui oleh Komisi VII DPR.
Hal itu. lanjut dia, berpotensi membebani rakyat, karena jika kebijakan pembatasan tersebut dilaksanakan berarti akan ada pengalihan pembelian BBM premium ke pertamax yang mengacu pada harga pasar.
Terkait dengan rencana pengaturan BBM bersubsidi, Darwin mengatakan pemerintah akan menyiapkan rencana kebijakan pengaturan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi secara teknis daripada harus mempercepat pelaksanaan.
"Bukannya ingin mempercepat, tetapi pemerintah ingin lebih siap secara teknis," katanya.
Menteri ESDM mengatakan kenaikan harga minyak mentah justru semakin memperkuat argumen pemerintah untuk melaksanakan pengaturan BBM bersubsidi.
Menurut dia, BBM subsidi pada dasarnya merupakan hak rakyat, sehingga ketika harga minyak makin tinggi, hak rakyat makin besar.
"Yang jadi soal selama ini, yaitu masih banyak yang tidak berhak menerima subsidi malah mengambil jatah bersubsidi," katanya. (spr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar