Belanja Konsumen , Tiffanny Targetkan Penjualan Perhiasan Naik 10 Persen
NEW YORK – Badai salju yang melanda kawasan timur laut Amerika Serikat (AS) pascaperayaan Natal telah melumpuhkan aktivitas warga. Akibatnya, penjualan ritel terganggu di tengah berlangsungnya libur musim dingin. Perusahaan riset asal AS, ShopperTrak, Rabu (29/12) menyatakan badai salju yang melanda kawasan timur laut AS sejak 26 Desember lalu mengakibatkan penjualan ritel pada pekan lalu turun sekitar 1 miliar dollar AS atau sekitar 4,1 persen.
Menurut ShopperTrak, penurunan terbesar dipengaruhi oleh melemahnya penjualan ritel pada 26 Desember. Sebagai perbandingan, 26 Desember tahun lalu dianggap sebagai hari belanja terbesar ketiga. Namun, tahun ini, 26 Desember kemungkinan menjadi hari belanja terbesar ke-10 pada musim liburan kali ini. Berdasarkan catatan ShopperTrak, tanggal 23 Desember 2010 menjadi hari belanja terbesar musim liburan ini setelah Black Friday, sehari pascalibur Thanksgiving pada November lalu.
Selama 23 Desember lalu, belanja warga AS ditaksir mencapai 7,86 miliar dollar AS, sedangkan penjualan ritel pada Black Friday mencapai 10,69 miliar dollar AS. ShopperTrak memprediksikan mulai memburuknya cuaca dingin di sejumlah kawasan di AS kemungkinan menjadi penyebab turunnya belanja konsumen sepanjang pekan itu. Pada akhir pekan lalu badai salju menerjang sejumlah kawasan di AS hingga menutupi jalan-jalan.
Bahkan, di Central Park, Kota New York, ketebalan salju mencapai 20 inci. Badai salju yang hampir sama terjadi di kawasan Eropa itu telah melumpuhkan jalur lalu lintas di negara itu. Tak hanya itu, badai salju juga melumpuhkan aktivitas penerbangan sepanjang kawasan timur laut AS. Akibatnya, lalu lintas belanja ritel pada 26 Desember hanya mencapai 11,2 persen, lebih rendah dari perkiraan ShopperTrak dan pada 27 Desember ditaksir sebesar 13,9 persen.
Meski demikian, perusahaan riset itu optimistis angka penjualan selama periode liburan November-Desember berada pada jalur tepat, yakni naik sekitar 4 persen. Menurut Shopper- Trak, kenaikan ini ditopang oleh menguatnya penjualan pada November dan 23 Desember. “Menguatnya penjualan ritel (sebelumnya) akan mendorong penjualan pada Desember dan keseluruhan musim belanja liburan,” ujar Bill Martin, analis sekaligus pendiri ShopperTrak.
Michael Niemira, ekonom dari International Council of Shopping Centers, menyatakan badai salju dapat mendorong penurunan pertumbuhan penjualan pada Desember sebesar 0,5 persen poin, meskipun sejumlah aktivitas pembelian diperkirakan naik pada Januari mendatang.
Masih Tinggi
Meskipun perekonomian AS belum benar-benar pulih, sebagian besar analis dan perusahaan riset memperkirakan penjualan ritel selama musim liburan akhir tahun ini meningkat dibandingkan periode sama pada 2009. Federasi Ritel Nasional AS mengungkapkan penjualan selama musim liburan akhir tahun 2010 naik 3,3 persen. Sebagai perbandingan, penjualan ritel pada musim liburan akhir tahun 2009 hanya naik 0,4 persen dari penurunan pada 2008 sebesar 3,9 persen.
Peritel perhiasan mewah terbesar di dunia, Tiffanny, menargetkan penjualan perhiasan di AS tahun ini naik 10 persen dari tahun sebelumnya. Sementara Macy’s, toko ritel terbesar di AS, menargetkan pertumbuhan penjualan toko tahun ini sebesar 4,5 persen. Estimasi itu lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 4 persen.
“Pembelian ritel masyarakat AS berkontribusi besar terhadap 70 persen perekonomian negara. Ini bakal menjadi tanda positif pada tahun depan,” kata Michael McNamara, Wakil Direktur Penjualan Spending Pulse di New York.
AFP/Rtr/mad/E-8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar