JAKARTA. Nilai tukar yen terhadap dollar Amerika mengalami penguatan selama tujuh hari berturut. Pada pukul 11.45, pasangan USD/JPY berada di level 82,51, nilai tukar ini menguat 0,36% dibanding sehari sebelumnya, dengan pasangan USD/JPY 82,81.
Apressyanti Senthaury, periset valuta Bank BNI mengatakan penguatan yen terhadap dollar Amerika, disebabkan oleh melemahnya dollar Amerika. Sebab Jepang sendiri menurutnya masih bermasalah dengan data perekonomiannya. “Masalah deflasi juga masih membayangi Jepang, meski demikian posisi yen masih lebih kuat dibanding dollar Amerika,” katanya. Asal tahu saja jepang telah mengalami deflasi lebih dari 1 dekade.
Biro statistik di Tokyo baru aja merilis data tingkat pengguran untuk bulan November pada Selasa (28/12). Data tersebut menunjukan tingkat pengagguran tetap 5,1%, tidak berubah. Dalam laporan yang terpisah data perbandingan ketersediaan lapangan pekerjaan dan aplikasi lamaran memiliki rasio 0,57. Artinya hanya tersedia 57 lapangan pekerjaan untuk setiap 100 calon pekerja.
Permasalahan ekonomi Jepang menurut Apressyanti membatasi penguatan Yen. Namun, dia bilang disisi lain otoritas Jepang memang akan selalu menjaga agar Yen tidak akan terlalu kuat, sebab negara tersebut beriontasi pada pasar Ekspor. Seperti dikutip oleh Bloomberg, kemarin Menteri Keuangan Jepang Yoshihiko Noda kembali menegaskan akan mengambil tindakan melawan kenaikan Yen. Bulan ini Yen telah mengalami kenaikan sebesar 2,1% terhadap dollar Amerika. “Kenaikan Yen membuat Jepang menjadi pusing, sebab Jepang bergantung pada ekspornya untuk melakukan pemulihan,” kata Yoshimasa Maruyama, ekonom Senior Itochu Corp di Tokyo
Kenaikan suku bunga China
Analis Asia Kapitalindo Futures, Wahyu Tribowo Laksono menambahkan penguatan Yen juga terbantu oleh kebijakan moneter China dalam menaikan suku bungannya. Minggu (26/12) China mulai memberlakukan kenaikan bunga pinjaman bertenor satu tahun sebesar 25 basis poin menjadi 5,81%. Selain itu, bunga deposito bertenor setahun juga naik 25 poin menjadi 2,75%.
Dengan kenaikan suku bunga tersebut Wahyu bilang akan banyak peralihan dan dari sektor rill ke perbankan yang akan menyebabakan Yuan menguat. “Ketika Yuan menguat mitra dagang China di asia memeiliki kecenderungan juga mengalami penguatan, termasuk untuk Yen,” katanya. Namun menurutnya pergerakan Yen sejak November masih belum banyak bergerak di rentang 82-84. begitu pula dengan minggu ini dia memperkirakan Yen akan masih bergerak di pada nilai tukar pasangan JPY/USD direntang 82-84.
Sedang Apressyanti memperkirakan minggu ini Yen masih memeiliki kecenderungan untuk tetap kuat dengan nilai tukar pasangan JPY/USD berada di level 82-83. Sedang awal Januari nanti Yen masih akan terus kuat dengan nilai tukar pasangan JPY/USD berada di level 81-82. “Sebab rilis data Amerika seperti GDP, data perumahan dan tingkat pengguran masih menunjukan Amerika jauh dari pengatasan krisis,” katanya. Selain itu dia bilang kucuran dana dari the Fed sebesar US$ 600 miliar yang akan di gulirkan hingga kuartal 2-2011 akan berpotensi untuk melemahkan dollar Amerika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar