SAMPAI dengan Oktober 2010, keuntungan Bulog sebelum diaudit mencapai Rp860,9 miliar. Pada November 2010, angka ini diperkirakan meningkat menjadi sekitar Rp900 miliar. Demikian disampaikan Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso hari ini (28/12) di Jakarta.
Menurut Sutarto, keuntungan tersebut diperoleh dari dua sumber yaitupublic service obligation(PSO) dan peran komersial Bulog. PSO menyumbang keuntungan paling besar. "Tahun ini bulog untung sekitar Rp900 miliar. Posisi 31 Oktober sudah Rp860,9 miliar sampai akhir tahun diperkirakan sebesar Rp900-an miliar," kata Direktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoeso di Jakarta, Selasa (28/12).
Sutarto mengatakan peran PSO menyumbang keuntungan paling besar yaitu mencapai Rp718 miliar. Adapun keuntungan dari komersial sebesar Rp142,5 miliar. "Untuk komersial omsetnya Rp1,28 triliun dari perdagangan sebesar Rp204 miliar dari unit usaha sebesar Rp528 miliar dari usaha jasa Rp315 miliar," katanya.
Sutarto manambahkan, hingga kini Bulog masih memiliki piutang yang belum tertagih. Piutang yang terbesar dari pemerintah dimana selama periode tahun 2001-2006 piutang Bulog mencapai Rp367 miliar. Adapun total tagihan piutang Bulog sebelum diaudit hingga tahun 2009 sebesar Rp964 miliar. Selain itu, itu Bulog juga memiliki piutang komersial Rp76,3 miliar. Ayu Lazuardi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar