JAKARTA(SINDO) – Perekonomian nasional memerlukan fondasi jangka panjang yang lebih kuat. Dengan demikian,diharapkan perekonomian bisa terakselerasi lebih tinggi hingga 10 tahun mendatang.
”Selama ini pemerintah hanya fokus pencapaian jangka pendek dan menengah. Padahal ekonomi harus berjangka panjang, tidak bisa hanya lima tahun ke depan,” ujar pengamat ekonomi Tony Prasetiantono di Jakarta kemarin. Dengan visi jangka panjang, tegas dia, bukan hal yang mustahil untuk Indonesia mencapai tingkat pertumbuhan antara 7-8% dengan produk domestik bruto (PDB)) sebesar USD1 triliun. Tony menilai,salah satu fondasi dalam perekonomian yang berperspektif jangka panjang adalah penyediaan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur menjadi kunci pembangunan ekonomi nasional. Sebab, selain banyak berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja, infrtasuktur merupakan komponen penting pendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana mengatakan, untuk jangka panjang, pemerintah melirik pembangunan perekonomian dengan perspektif regional. Artinya, pembangunan perekonomian nasional ditopang kuat oleh perekonomian daerah.Armida mengklaim, sejauh ini persoalan ketimpangan pemerataan perekonomian daerah berangsur-angsur membaik. (wisnoe moerti)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar