JAKARTA: Kementerian BUMN dilibatkan dalam penguatan konektivitas nasional, terkait dengan banyaknya sarana konektivitas dan infrastruktur yang melibatkan perusahaan BUMN.
Sarana intermoda, baik darat, laut dan udara, serta jasa dan pembangunan prasarana seperti pelabuhan dan jalan tol, juga banyak melibatkan BUMN.
"Oleh karenanya, dalam tim kebijakan itu BUMN juga diikutkan. Sebelumnya, Kementerian BUMN belum masuk ke dalamnya. Jadi, tadi diputuskan Kementerian BUMN masuk dalam paket konektivitas," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, saat ditemui seusai rapat koordinasi tentang penguatan connectivity nasional di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian hari ini.
Dengan demikian, perusahaan BUMN yang terlibat diminta mempersiapkan diri sesuai dengan program komprehensif konektivitas.
"Selama ini masih parsial. Nanti kami integrasikan dalam program ini, baik dalam sarana pelabuhan, demikian juga dengan sarana transportasinya seperti Garuda dan Merpati," katanya.
Namun, pemerintah tidak mengalokasikan anggaran tambahan bagi BUMN-BUMN tersebut, baik untuk meningkatkan fasilitas sarana prasarana maupun untuk meningkatkan pelayanan, termasuk untuk peningkatan pelayanan moda kereta api.
Menurut Mustafa, dalam komite konektivitas diputuskan pembiayaan boleh berasal dari sumber lain, bukan hanya anggaran dari pemerintah atau yang disebut blending financing.
"Bisa dari dana pemerintah dicampur dengan dana pemda. Bisa juga dari dana privatisasi dan dari dana asing, sehingga nanti lebih memungkinkan sumber dananya itu dari berbagai macam sumber," katanya. (yes)
Sarana intermoda, baik darat, laut dan udara, serta jasa dan pembangunan prasarana seperti pelabuhan dan jalan tol, juga banyak melibatkan BUMN.
"Oleh karenanya, dalam tim kebijakan itu BUMN juga diikutkan. Sebelumnya, Kementerian BUMN belum masuk ke dalamnya. Jadi, tadi diputuskan Kementerian BUMN masuk dalam paket konektivitas," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, saat ditemui seusai rapat koordinasi tentang penguatan connectivity nasional di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian hari ini.
Dengan demikian, perusahaan BUMN yang terlibat diminta mempersiapkan diri sesuai dengan program komprehensif konektivitas.
"Selama ini masih parsial. Nanti kami integrasikan dalam program ini, baik dalam sarana pelabuhan, demikian juga dengan sarana transportasinya seperti Garuda dan Merpati," katanya.
Namun, pemerintah tidak mengalokasikan anggaran tambahan bagi BUMN-BUMN tersebut, baik untuk meningkatkan fasilitas sarana prasarana maupun untuk meningkatkan pelayanan, termasuk untuk peningkatan pelayanan moda kereta api.
Menurut Mustafa, dalam komite konektivitas diputuskan pembiayaan boleh berasal dari sumber lain, bukan hanya anggaran dari pemerintah atau yang disebut blending financing.
"Bisa dari dana pemerintah dicampur dengan dana pemda. Bisa juga dari dana privatisasi dan dari dana asing, sehingga nanti lebih memungkinkan sumber dananya itu dari berbagai macam sumber," katanya. (yes)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar