Senin, 30 Agustus 2010
PLN agar lebih terbuka ke produsen batu bara
Presiden Direktur PT Adaro Indonesia Boy Garibaldi Thohir mengungkapkan dengan sumber batu bara Indonesia yang cukup besar, tentunya cukup untuk memenuhi kebutuhan pembangkit perusahaan listrik pelat merah itu.
"Sebetulnya PLN tidak perlu impor batu bara. Resources batu bara kita di Indonesia ini kan cukup. Mungkin lebih terbuka saja," katanya, kemarin malam.
Dia mencontohkan hingga kini Adaro merupakan salah satu supplier batu bara terbanyak ke dalam negeri. Selain itu, lanjutnya, tentunya banyak produsen batu bara terbesar lainnya yang juga memasok produksinya ke dalam negeri.
"Yang penting tadi itu [PLN] lebih terbuka dan segala macamnya. Karena gini, contohnya perusahaan-perusahaan di Jepang, Malaysia, dan Korea yang tidak punya batu bara, kok tidak pernah ada masalah. Logisnya begitu. Kalau jauh-jauh hari, insyaallah pasti bisa. PLN juga tidak perlu ngemis," tutur Boy.
Menurut dia, hampir 30% dari total produksi Adaro dialokasikan untuk konsumsi domestik, terutama PLN sebagai konsumer terbesar. Dia mengungkapkan PLN bisa mengkonsumsi sekitar 70%-80% alokasi domestik batu bara Adaro.
Seperti diketahui, PLN mengisyaratkan akan mengimpor batu bara mulai tahun depan untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik yang diperkirakan mencapai 9 juta ton. Pasalnya, PLN kesulitan mendapatkan pasokan batu bara dari dalam negeri.(yn)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar