Jumat, 27 Agustus 2010

PGN ditugasi negosiasi gas dengan Singapura

Oleh: Nurbaiti
JAKARTA: Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menugaskan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk melakukan perundingan dengan konsumen gasnya di Singapura.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan penugasan itu merupakan salah satu upaya pemerintah mengalihkan sebagian ekspor gas yang saat ini untuk Singapura ke pasar domestik, khususnya kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
“Kami minta PGN berunding dengan Singapura, minta pengertian mereka [Singapura] karena kita butuh sekali. Kami harapkan perundingan membuahkan hasil,” katanya hari ini.
Menurut dia, saat ini volume pasokan gas ke Singapura lebih banyak dibandingkan dengan suplai ke dalam negeri. Akibatnya, tutur Mustafa, kebutuhan gas di dalam negeri malah tidak terpenuhi.
“Saya bilang ke Menteri ESDM, bagaimana caranya utamakan pasokan gas ke dalam negeri dulu. Toh, Singapura tidak sesulit kita mendapatkan gas,” ujarnya.
Di sisi lain, papar Menteri BUMN, dalam negeri membutuhkan pasokan gas yang lebih banyak untuk menggerakkan pembangkit listrik dan industri.
“Kalau diperlukan, saya siap [ikut negosiasi]. Kalau bisa bagaimana cara agar kebutuhan domestik dahulu, kita minta understanding mereka [Singapura].” Namun, Mustafa mengaku tidak ingat volume gas yang akan dialihkan ke dalam negeri.
Anggota Komisi VII DPR Romahurmuziy menilai pada prinsipnya segala kontrak baik pengusahaan di sektor hulu maupun sampai pada penjualan (hilir) migas merupakan tanggung jawab pemerintah melalui Kementerian ESDM.(jha)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar