Jumat, 27 Agustus 2010
Mustafa: Holding PTPN sulit terealisasi tahun ini
JAKARTA: Kementerian BUMN masih belum bisa memastikan pelaksanaan pembentukan induk usaha (holding) perusahaan-perusahaan perkebunan BUMN dapat rampung pada tahun ini.
Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan proses holding PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I – PTPN XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), masih belum bisa dipastikan selesai pada tahun ini, namun dia tetap berharap ada progress yang signifikan dari proses tersebut.
“Saya harap tahun ini ada progres walaupun belum tentu selesai. Tapi kami tetap harap ada progres signifikan untuk pembentukan holding pekebunan. Keputusan holding ini sudah final,” ujarnya hari ini.
Dia mengatakan jadwal pelaksanaan holding perusahaan-perusahaan tersebut sudah ada di Deputi Menteri BUMN Bidang Perbankan dan Jasa Keuangan Parikesit Suprapto, namun masih harus dikaji terkait proses administratif, prosedur dan dukungan legal.
“Holding masih jalan terus. Sudah ada di Pak Parikesit jadwalnya. Sekarang sudah on the right track, tinggal mengikuti proses administratif, prosedur dan dukungan legal karena merubah PP dan AD/ART,” kata dia.
Mustafa menegaskan pembentukan induk usaha itu penting agar perusahaan-perusahaan tersebut mampu bersaing dengan perusahaan swasta dan luar negeri. Dengan menyatukan pencapaian masing-masing perusahaan perkebunan itu, lanjutnya, dapat menjadi kekuatan untuk menghadapi persaingan.
“Kalau dibandingkan dengan swasta atau Malaysia saja, peringkat kita masih kecil. Tapi kalau apa yang tercapai di individu masing-masing BUMN akan menjadi sumber kekuatan untuk dijadikan holding nanti,” ungkapnya. (fa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar