Jumat, 27 Agustus 2010

Indeks Konsumen Jerman Naik

FRANKFURT(SINDO) – Survei GfK Grup bulan Agustus menyatakan keyakinan rumah tangga Jerman seputar ekonomi meningkat.Ini merupakan sinyal bahwa banyak negara terbesar di zona euro memasuki jalur pemulihan.

Indeks keyakinan konsumen untuk bulan September mendatang naik menjadi 4,1 poin dari 4 poin pada Agustus ini. Hasil survei GfK ini 0,1 poin di atas ramalan para ekonom yang sebelumnya memprediksi stagnan di 4 poin. Kenaikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II/2010, turunnya pengangguran, dan berkurangnya jam kerja telah memicu indeks kenaikan konsumen. “Ini adalah indikator yang baik,bahwa keyakinan sentimen Jerman mengalami tren kenaikan yang berkelanjutan,” kata Nuremberg, perusahaan riset pasar, dalam keterangan tertulis kemarin. GfK menjelaskan,kondisi lingkungan Jerman tetap positif dengan pembangunan ekonomi yang kuat.

Tingkat harga berkembang secara moderat dan terjadi lonjakan di pasar tenaga kerja. “Sepertinya, konsumsi swasta akan menjadi peran utama dalam pemulihan ekonomi tahun ini yang berjalan kuat,”kata GfK. “Penguatan di pasar tenaga kerja, khususnya peningkatan pada penyerapan kerja akan mendongkrak konsumsi swasta pada semester II tahun ini,”ujar ekonom ING Bank Carsten Brzeski. Pada survei ekspektasi bulan Agustus, GfK menemukan bahwa ekspektasi pada ekonomi secara umum tidak berkembang secara dinamis dibandingkan Juli.

Meskipun begitu, indeks ekspektasi Agustus naik 9,8 poin menjadi 46,6 poin. Ini adalah indeks tertinggi sejak Agustus 2007. Kenaikan indeks optimisme konsumen tergambar pada semakin moderatnya tingkat inflasi dan membaiknya pasar tenaga kerja. Akibatnya, ekspektasi pendapatan rumah tangga juga menguat. Setelah turun 29,1 poin di bulan Juli, indeks optimisme konsumen naik 36 poin di bulan Agustus. Sementara itu, tingkat daya beli rumah tangga bulan Agustus stagnan di 27,9 poin. GfK menilai stabilnya daya beli menjadi sinyal bagus dalam hal sentimen konsumen. Apalagi secara global, termasuk Jerman, baru saja melewati puncak siklus bisnis Piala Dunia.

Pada saat yang bersamaan,Jerman juga akan melaksanakan program penghematan dan pengakhiran kebijakan stimulus. Hal-hal lebih bersifat menekan dibandingkan mendongkrak kemampuan konsumen untuk membeli. “Tampak jelas bahwa konsumen tidak yakin pemulihan ekonomi Jerman terganggu, mereka lebih optimistis pemulihan berlanjut,”ungkap GfK.Kegiatan bisnis di Jerman juga memberikan kontribusi kuat atas positifnya optimisme konsumen di bulan Agustus. Pada kuartal II/2010, ekonomi Jerman berkembang dengan tingkat tercepat sejak reunifikasi.PDB tumbuh 2,2% setelah berkembang 0,5% di tiga bulan pertama 2010. Penguatan pada kuartal II ini ditanggapi positif. Bahkan, Bank Sentral Jerman (Deutsche Bundesbank) menaikkan target pertumbuhan Jerman 2010 dari 1,9% menjadi 3%.

Spanyol Tumbuh 0,2%

Institut Statistik Nasional Spanyol (INE) kemarin menyatakan ekonomi Negeri Matador tumbuh 0,2% pada kuartal II/2010 setelah tumbuh 0,1% di tiga bulan pertama 2010. Dengan pertumbuhan selama dua kuartal berturut-turut,Pemerintah Spanyol memastikan telah memasuki masa pemulihan dari resesi. “Secara basis tahunan (year on year/yoy), PDB Spanyol turun 0,1%,” kata INE, kemarin. Realisasi kinerja PDB ternyata lebih baik dari prediksi INE, yang sebelumnya meramalkan turun 0,2%.

Namun,pencapaian Spanyol masih di bawah Jerman dan Prancis, di mana pada periode April–Juni tumbuh masing-masing 2,2% dan 0,6%. Sebelumnya,Pemerintah Spanyol memprediksi ekonomi mereka berkontraksi 0,3% pada 2010 dan memasuki masa pertumbuhan sebesar 1,3% pada 2011. Kinerja Spanyol ini cukup mengejutkan. Sebelumnya, banyak organisasi pesimis atas kinerja ekonomi Spanyol.Mereka meragukan kemampuan pemerintah untuk mengurangi defisit publik yang terus membengkak. Tahun ini, Bank Sentral Spanyol memprediksi terjadi kontraksi 0,4% baru kemudian tumbuh 0,8% pada 2011.

Sementara itu, Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan ramalan pertumbuhan ekonomi Negeri Matador pada 2011 dari 0,9% menjadi 0,6%. Spanyol memasuki jurang resesi terburuk sepanjang dekade pada akhir 2008 seiring terjadinya pelemahan keuangan global setelah sebelumnya mengalami booming properti.Kuartal I/2010, ekonomi Spanyol kembali positif dan berhasil membukukan pertumbuhan 0,1%.INE menjelaskan, ekonomi berkontraksi 3,7% pada 2009 atau lebih tinggi dari ramalan bulan Februari lalu sebesar 3,6%. Terpisah,Kabinet Jerman menyetujui restrukturisasi keuangan baru berupa pajak baru bagi bank.

Dana pajak baru ini akan digunakan sebagai dana penyelamatan perbankan. “Tujuan aturan baru ini adalah untuk menjaga stabilitas sistem perbankan Jerman tanpa bergantung kepada keuangan negara,” ujar Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert,kemarin. Dia menjelaskan,ke depan jika ada bank bermasalah akan di-bailout dengan dana ini. Pemerintah Jerman menargetkan bisa mengumpulkan dana USD1 miliar euro (USD1,27 miliar) per tahun.

Dalam aturan baru tersebut,semua kantor pusat bank di Jerman harus membayar pajak ini. Besaran pajak yang harus dibayar tergantung tingkat risiko dari masing-masing bank. (RTT News/AFP/ahmad senoadi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar