Islam memerintahkan umatnya untuk selalu menentukan pilihan terbaik dalam menyelesaikan persoalan rumit dan dalam menghadapi masa depan yang tidak menentu.
Karena itu, Islam memberikan sebuah solusi cerdas dan tuntas untuk menghadapi dilema atau persoalan pelik, berupa anjuran shalat istikharah.
Menurut bahasa, istikharah berarti memohon pilihan terbaik. Shalat istikharah adalah shalat dua rakaat yang diniati untuk memohon kepada Allah SWT agar diberi jalan keluar dan ketetapan atau kemantapan hati untuk menentukan pilihan dan langkah terbaik dalam memecahkan masalah.
Baik masalah pribadi maupun masalah umat dan bangsa. Dengan shalat istikharah, kita bisa mengomati kebimbangan dan ketidakmantapan hati dalam melangkah.
Diriwayatkan dari Jabir ra bahwa Rasulullah saw mengajariku agar melakukan shalat istikharah sebagai solusi sekaligus tawakkal ketika dihadapkan pada suatu persoalan.
Lalu berdoa: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu pilihan yang terbaik (dalam memecahkan masalah) dengan ilmu-Mu dan aku memohon kemampuan dengan kekuasaan-Mu serta aku memohon anugerah-Mu yang agung, karena Engkau Maha Kuasa, sedangkan aku tidak memiliki kemampuan; Engkau Maha Mengetahui, sedangkan aku tidak; dan Engkau Maha mengetahui hal-hal yang ghaib.
Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini baik bagiku dalam agamaku, kehidupan, dan dampak persoalanku (dalam waktu dekat atau jangka panjang), maka berilaku aku ketetapan, mudahkanlah aku (untuk melaksanakan ketetapan itu), dan berkahilah ketetapan itu.
Sebaliknya, jika Engkau mengetahui bahwa persoalan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupan dan dampak persoalanku (dalam waktu dekat atau jangka panjang, maka hindarkanlah pengambilan ketetapan itu dariku, dan hindarkanlah aku dari persoalan itu, serta tetapkanlah bagiku yang terbaik di manapun, dan ridhailah aku dalam menerima ketetapan itu.” (HR Al-Bukhari)
Istikharah sangat penting dilakukan oleh setiap Muslim, karena curhat kepada Allah SWT sesungguhnya merupakan fitrah dan kebutuhan dasar manusia.
Beristikharah merupakan aktualisasi kecerdasan spiritual Muslim untuk mencari dan mendapatkan sinyal-sinyal Ilahi yang dapat memberikan kemantapan hati dalam menentukan pilihan terbaik. Setiap Muslim memang harus yakin seyakin-yakinnya bahwa pilihan Allah SWT adalah pilihan yang terbaik.
Ibn Taimiyah pernah menyatakan tidak akan menyesal orang yang beristikharah kepada Allah, mengajak musyawarah dan berkonsultasi kepada sesama, dan orang yang teguh dalam persoalannya.
Jadi, istikharah merupakan solusi paling bijaksana dalam memantapkan hati dan langkah menuju masa depan yang lebih baik.
Karena istikharah merupakan manifestasi dari dzikrullah (mengingat Allah) dan mahabbatullah (cinta Allah) yang dapat memberikan kelapangan dan kemudahan dalam mengatasi persoalan.
“Siapa yang berpaling dari mengingat-Ku, maka baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunnya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” (QS Thaha [20]: 124)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash, Nabi saw bersabda: “Di antara yang menjadi penyebab kebahagiaan manusia adalah beristikharah kepada Allah dan ridha terhadap qadha’ (ketetapan)-Nya. Sebaliknya yang menjadi penyebab kesengsaraan manusia adalah mengabaikan istikharah dan tidak ridha (menolak) ketetapan-Nya.” (HR. Ahmad)
Oleh karena itu, meminta petunjuk terbaik dari Allah SWT. dalam mengambil suatu keputusan atau kebijakan penting dan menyangkut hajat orang banyak sangatlah mulia dan bijaksana.
Dalam konteks rencana pemerintah menaikkan harga BBM, alangkah baiknya jika para pemimpin (Presiden, para menteri, dan lainnya) melakukan shalat istikharah sebelum mengambil keputusan agar kelak keputusan itu (jadi dinaikkan atau tidak) mendapat ridha-Nya dan juga restu rakyat.
Semoga dengan istikharah para pemimpin bangsa ini memperoleh “sinyal spiritual” untuk mengambil keputusan yang terbaik bagi semua, dan tidak lagi diliputi keraguan yang justeru membuat rakyat was-was dan galau! Wallahu a’lam bi al-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar