http://investasi.kontan.co.id/news/ringgit-pimpin-penguatan-mingguan-mata-uang-asia
BANGKOK. Sepanjang
pekan ini, mata uang Asia mencatatkan penguatan. Kali ini, ringgit
Malaysia memimpin penguatan. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan,
ringgit Malaysia menguat 1,1% sepanjang pekan ini menjadi 3,0315. Ini
merupakan performa mingguan terbaik ringgit dalam tiga bulan terakhir.
Sementara itu, pada priode yang sama, dollar Taiwan menguat 0,6% menjadi NT$ 29,332 di Taipei dan won Korea Selatan menguat 0,4% menjadi 1.135,10 di Seoul.
Di negara lainnya, peso Filipina menguat 0,6% menjadi 42,369 dan baht Thailand menguat 0,4% menjadi 30,77. Sedangkan yuan China dan rupiah Indonesia tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 6,3102 dan 9.185. Di Vietnam, dong melemah 0,3% menjadi 20.890 sepanjang minggu ini.
Keperkasaan mata uang Asia disokong oleh data ekonomi AS yang positif. Hal tersebut mencerahkan outlook kinerja eksportir di kawasan regional dan mendongkrak minat investor terhadap aset-aset berisiko.
"Sepertinya, perekonomian AS sudah mulai pulih. Hal itu meningkatkan optimisme di pasar. Arus dana mulai mengalir ke pasar obligasi yang mulai bergerak aktif belakangan ini," jelas Samson Tu, fund manager Uni President Asset Management Corp.
Asal tahu saja, data penjualan rumah AS mencatatkan kenaikan tertinggi dalam dua tahun terakhir pada Maret lalu. Selain itu, pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke bilang, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah stimulus yang akan digelontorkan ke sistem finansial jika memang dibutuhkan.
Kendati begitu, penguatan mata uang Asia dibatasi oleh kecemasan krisis utang Eropa yang memburuk. Seperti yang diketahui, kemarin, Standard & Poor\'s memangkas peringkat utang Spanyol sebanyak satu level.
BANGKOK. Sepanjang
pekan ini, mata uang Asia mencatatkan penguatan. Kali ini, ringgit
Malaysia memimpin penguatan. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan,
ringgit Malaysia menguat 1,1% sepanjang pekan ini menjadi 3,0315. Ini
merupakan performa mingguan terbaik ringgit dalam tiga bulan terakhir. Sementara itu, pada priode yang sama, dollar Taiwan menguat 0,6% menjadi NT$ 29,332 di Taipei dan won Korea Selatan menguat 0,4% menjadi 1.135,10 di Seoul.
Di negara lainnya, peso Filipina menguat 0,6% menjadi 42,369 dan baht Thailand menguat 0,4% menjadi 30,77. Sedangkan yuan China dan rupiah Indonesia tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 6,3102 dan 9.185. Di Vietnam, dong melemah 0,3% menjadi 20.890 sepanjang minggu ini.
Keperkasaan mata uang Asia disokong oleh data ekonomi AS yang positif. Hal tersebut mencerahkan outlook kinerja eksportir di kawasan regional dan mendongkrak minat investor terhadap aset-aset berisiko.
"Sepertinya, perekonomian AS sudah mulai pulih. Hal itu meningkatkan optimisme di pasar. Arus dana mulai mengalir ke pasar obligasi yang mulai bergerak aktif belakangan ini," jelas Samson Tu, fund manager Uni President Asset Management Corp.
Asal tahu saja, data penjualan rumah AS mencatatkan kenaikan tertinggi dalam dua tahun terakhir pada Maret lalu. Selain itu, pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke bilang, pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah stimulus yang akan digelontorkan ke sistem finansial jika memang dibutuhkan.
Kendati begitu, penguatan mata uang Asia dibatasi oleh kecemasan krisis utang Eropa yang memburuk. Seperti yang diketahui, kemarin, Standard & Poor\'s memangkas peringkat utang Spanyol sebanyak satu level.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar