http://www.bisnis.com/articles/pebisnis-rusia-siap-banjiri-indonesia

JAKARTA: Dubes Indonesia untuk Rusia Djauhari Oratmangun memenuhi janji
untuk menggiring pebisnis Beruang Merah membanjiri Indonesia dengan
investasi jangka panjang.
Menurut Djauhari, minat pebisnis Rusia yang ingin bekerja sama dengan
Indonesia sangat besar. Hal ini terlihat dari berjubelnya pebisnis Rusia
pada Informal Business Dinner yang digelar pihak KBRI di Wisma Duta
Besar di bilangan Novokuznetskaya Ulitsa, Moskow baru-baru ini.
Selain memberikan keterangan tentang Indonesia Baru dalam konteks
regional maupun global, pria jebolan UGM itu mencatat semua keinginan
termasuk keluhan pengusaha yang akan disampaikan serta berjanji akan
dikoordinasikan dengan kementerian terkait.
"Saya makin sadar bahwa hubungan ekonomi Indonesia - Rusia masih sangat
bisa ditingkatkan. Pekerjaan besar menanti di depan mata," ujarnya
dalam rilis yang diterima Bisnis, hari ini.
Tercatat sedikitnya 60 pebisnis Rusia dari berbagai sektor a.l.
pertambangan dan migas, kelapa sawit, alat berat, kereta api, produk
makanan dan pertanian, kakao, gandum, obat tradisional, furniture,
kerajinan, ekspor-impor, maskapai penerbangan, konsultan keuangan dan
investasi serta media setempat.
Selain itu, hadir pula beberapa pimpinan redaksi media nasional Rusia
yang turut menyebarluaskan informasi tentang potensi ekonomi Indonesia
dan berbagai tujuan wisata Indonesia.
Menurut Suprianda Ruru, Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI, Petros Group
menyampaikan perihal perusahaan Rusia TNK-BP yang telah melakukan
pembicaraan awal dengan pihak Pertamina terkait dengan penawaran kerja
sama eksplorasi minyak di Indonesia.
“Sampai saat ini, pihaknya menunggu tanggapan dari pihak Pertamina
terkait tawaran kerjasama dimaksud, dan untuk itu meminta KBRI Moskow
untuk memfasilitasi,” ujarnya.
Adapun, Trade House TMK yang bergerak di bidang industri pipa minyak
dan gas menginformasikan bahwa pihaknya telah dikunjungi pengusaha
Indonesia yang menjajaki pengadaan bahan baku besi baja bagi industri
pembuatan pipa minyak dan gas tanpa pengelasan yang akan diproduksi
perusahaan Indonesia tersebut.
Diharapkan kesepakatan dapat direalisasi pada awal Juni di sela
penyelenggaraan rangkaian pertemuan APEC di Kazan, 20 Mei – 5 Juni tahun
ini.
Sementara itu, Soyuzsnab dan EFKO, pemain kelapa sawit ingin
meningkatkan kerjasama di bidang industri minyak kelapa sawit termasuk
ragam turunannya, seperti jenis minyak gemuk dan refined, bleached and
deodorized (RBD).
Pihak EFKo juga tertarik untuk hadir di Pertemuan Bisnis Kelapa Sawit
yang akan diselenggarakan di Moskow pada 28 Mei 2012 saat Menteri
Pertanian RI, Suswono diharapkan hadir dalam kegiatan tersebut.
Selanjutnya, perusahaan JSC United Grain Company dan perusahaan ALTAI
Flour Mills (komoditi gandum) sangat ingin meningkatkan kerjasama dengan
pihak Indonesia dan mengharapkan untuk dapat melakukan kontak lebih
lanjut dengan perusahaan Indonesia seperti PT. Bogasari.
Perusahaan Mebel Indonezii (komoditi furniture dan kerajinan) berharap
dapat bertemu Kementerian KUKM yang berencana mengadakan pertemuan
bisnis dengan para calon pembeli Rusia di Moskow pada awal Mei 2012.
Pada sektor infrastruktur, perusahaan JSC High-Speed Rail Lines (bidang
perkerataapian) saat ini tengah melakukan pembahasan kerjasama proyek
pembangunan jalur kereta api di Kalimantan Timur.
Selanjutnya pihaknya menyampaikan mengenai rencana penjajagan yang saat
ini telah dilakukan untuk pengembangan jalur kereta api di pulau
Sulawesi yang mencakup wilayah Utara hingga Selatan dan Tenggara pulau
Sulawesi.
Sementara itu, Roscosmos (Information Sateliet System Reshetnev)
melaporkan kepada Dubes rencana peluncuran satelit komunikasi PT
Telekomunikasi Indonesia Tbk pada awal Juli tahun ini dan berharap
peluncuran satelit ini dapat dihadiri oleh Menkominfo Tifatul Sembiring
Yang juga cukup menarik adalah permintaan terhadap obat tradisional dan
ramuan jamu Indonesia meningkat secara pesat beberapa tahun terakhir
ini dari dalam negeri Rusia.
Hal itu mendorong perusahaan Rusia Greenwood yang selama ini menjadi
importir produk-produk Mustika Ratu untuk Rusia dan negara-negara
pecahan Uni Soviet sangat berkeinginan untuk meningkatkan impor
obat-obat dan ramuan tradisional Indonesia. (spr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar