http://nasional.kontan.co.id/news/menteri-esdm-tengah-hitung-penurunan-subsidi-bbm
JAKARTA. Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jero
Wacik mengaku tengah menghitung besaran penurunan subsidi untuk Bahan
Bakar Minyak (BBM). Yang nantinya bakal diajukan dan dibahas dengan
Komisi VII DPR RI.
"Kami diminta oleh DPR melakukan studi menghitung nanti pada saat raker berikutnya, kita sampaikan lagi berapa dapatnya, berapa angkanya kalau menurunkan subsidi seperti itu," katanya di Istana Merdeka, Selasa (31/1).
Permintaan DPR ini lantaran pemerintah dinilai tidak siap untuk menjalankan pembatasan BBM Bersubsidi yang bakal berjalan 1 April mendatang. Alhasil DPR pun meminta pemerintah menyiapkan alternatif lain selain pembatasan BBM, melalui pengurangan subsidi. Pemerintah bisa mengajukan skenario lain pengurangan subsidi BBM tersebut lewat usulan perubahan UU APBN 2012.
Jero menjelaskan saat ini BBM Bersubsidi seperti premium harga produksi mencapai Rp 8.200 per liter. Sedangkan pemerintah menjual dengan harga Rp 4.500 per liter. Ini berarti pemerintah memberi subsidi Rp 3.700 per liter.
"Sedang kita kaji apakah bisa subsidi diturunkan apakah Rp 300, apakah Rp 500, apakah Rp1.000 atau Rp1.500 per liter," katanya.
"Kami diminta oleh DPR melakukan studi menghitung nanti pada saat raker berikutnya, kita sampaikan lagi berapa dapatnya, berapa angkanya kalau menurunkan subsidi seperti itu," katanya di Istana Merdeka, Selasa (31/1).
Permintaan DPR ini lantaran pemerintah dinilai tidak siap untuk menjalankan pembatasan BBM Bersubsidi yang bakal berjalan 1 April mendatang. Alhasil DPR pun meminta pemerintah menyiapkan alternatif lain selain pembatasan BBM, melalui pengurangan subsidi. Pemerintah bisa mengajukan skenario lain pengurangan subsidi BBM tersebut lewat usulan perubahan UU APBN 2012.
Jero menjelaskan saat ini BBM Bersubsidi seperti premium harga produksi mencapai Rp 8.200 per liter. Sedangkan pemerintah menjual dengan harga Rp 4.500 per liter. Ini berarti pemerintah memberi subsidi Rp 3.700 per liter.
"Sedang kita kaji apakah bisa subsidi diturunkan apakah Rp 300, apakah Rp 500, apakah Rp1.000 atau Rp1.500 per liter," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar