http://www.bisnis.com/articles/beras-myanmar-jadi-salah-satu-tumpuan-bulog
JAKARTA: Perum Bulog menyatakan telah menandatangani kerja sama dengan
Myanmar untuk jaminan pasokan beras sebanyak 200.000 ton pada pekan
lalu.
Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan kesepakatan itu bertujuan untuk
mengamankan pasokan beras di Tanah Air sama dengan kesepakatan serupa
dengan Thailand dan Vietnam yang telah ditandatangani semenjak tahun
lalu.
"Kalau kita hanya mengandalkan satu negara untuk impor beras, maka
harga akan tinggi. Beras ini harganya fluktuatif, karena yang
diperdagangan di dunia sangat sedikit. Jadi, perlu lakukan penjajakan
dengan negara lain juga," ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat bersama
Komisi IV DPR hari ini.
Myanmar, katanya, mengundang Bulog untuk membicarakan kemungkinan
ekspor berasnya ke Indonesia sejak tahun lalu. Menurutnya, Myanmar mampu
surplus beras hingga 2 juta ton setiap tahun yang diekspor ke Eropa,
Afrika, Singapura, dan Malaysia.
"Myanmar itu bisa surplus karena jumlah penduduknya juga sedikit hanya
50 juta orang. Padahal konsumsi beras mereka lebih tinggi dari
Indonesia, mencapai 210 kilogram per kapita per tahun," ujarnya.
Sutarto menyatakan tujuan pembuatan MoU itu agar Indonesia tidak
mengalami kesulitan pasokan beras saat membutuhkan impor dalam waktu
cepat.
Menurutnya, langkah tersebut sebagai antisipasi kejadian seperti pada
2010 dan 2011 saat Bulog tidak maksimal dalam menyerap beras petani.
Dia menambahkan manfaat lain dari kesepakatan itu akan membuat
Indonesia terhindar dari fluktuasi harga beras internasional, karena
telah menjalin kesepakatan pengadaan beras dengan Thailand, Vietnam, dan
Myanmar.
Bulog telah mengimpor beras dari Thailand, Vietnam, dan India pada tahun lalu.
Menurutnya, MoU itu akan berlaku sampai dengan 2016 yang dapat
digunakan Indonesia apabila kekurangan stok di dalam negeri. Namun,
dalam kesepakatan itu belum menetapkan harga. Menurutnya, harga jual
beras Myanmar bergantung pada negosiasi kedua negara pada saat
transaksi. Dia menambahkan kualitas beras Myanmar itu telah sesuai
dengan standard Bulog.
Impro beras oleh Bulog pada 2010 sebanyak 1,8 juta ton, sedangkan pada 2011 sebanyak 1,9 juta ton. (sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar