Kamis, 02 Februari 2012

BERAS MYANMAR jadi salah satu tumpuan Bulog

http://www.bisnis.com/articles/beras-myanmar-jadi-salah-satu-tumpuan-bulog

Large_beras-rmt_dc JAKARTA: Perum Bulog menyatakan telah menandatangani kerja sama dengan Myanmar untuk jaminan pasokan beras sebanyak 200.000 ton pada pekan lalu.
 
Dirut Bulog Sutarto Alimoeso mengatakan kesepakatan itu bertujuan untuk mengamankan pasokan beras di Tanah Air sama dengan kesepakatan serupa dengan Thailand dan Vietnam yang telah ditandatangani semenjak tahun lalu.
 
"Kalau kita hanya mengandalkan satu negara untuk impor beras, maka harga akan tinggi. Beras ini harganya fluktuatif, karena yang diperdagangan di dunia sangat sedikit. Jadi, perlu lakukan penjajakan dengan negara lain juga," ujarnya usai Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IV DPR  hari ini.
 
Myanmar, katanya, mengundang Bulog untuk membicarakan kemungkinan ekspor berasnya ke Indonesia sejak tahun lalu. Menurutnya, Myanmar mampu surplus beras hingga 2 juta ton setiap tahun yang diekspor ke Eropa, Afrika, Singapura, dan Malaysia.
 
"Myanmar itu bisa surplus karena jumlah penduduknya juga sedikit hanya 50 juta orang. Padahal konsumsi beras mereka lebih tinggi dari Indonesia, mencapai 210 kilogram per kapita per tahun," ujarnya.
 
Sutarto menyatakan tujuan pembuatan MoU itu agar Indonesia tidak mengalami kesulitan pasokan beras saat membutuhkan impor dalam waktu cepat.
 
Menurutnya, langkah tersebut sebagai antisipasi kejadian seperti pada 2010 dan 2011 saat Bulog tidak maksimal dalam menyerap beras petani.
 
Dia menambahkan manfaat lain dari kesepakatan itu akan membuat Indonesia terhindar dari fluktuasi harga beras internasional, karena telah menjalin kesepakatan pengadaan beras dengan Thailand, Vietnam, dan Myanmar.
Bulog telah mengimpor beras dari Thailand, Vietnam, dan India pada tahun lalu.
Menurutnya, MoU itu akan berlaku sampai dengan 2016 yang dapat digunakan Indonesia apabila kekurangan stok di dalam negeri. Namun, dalam kesepakatan itu belum menetapkan harga. Menurutnya, harga jual beras Myanmar bergantung pada negosiasi kedua negara pada saat transaksi. Dia menambahkan kualitas beras Myanmar itu telah sesuai dengan standard Bulog.
Impro beras oleh Bulog pada 2010 sebanyak 1,8 juta ton, sedangkan pada 2011 sebanyak 1,9 juta ton. (sut)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar