Kamis, 02 Februari 2012

EKSPANSI KREDIT : Bank mulai setop utangi multifinance

http://www.bisnis.com/articles/ekspansi-kredit-bank-mulai-setop-utangi-multifinance

Large_em__9826JAKARTA: Sejumlah bank menahan pemberian kredit kepada perusahaan multifinance karena permintaan pembiayaan terhadap sektor tersebut dinilai mengalami kelebihan kapasitas. Bank mengantisipasi adanya gagal bayar.

Direktur Ritel dan Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk Darmadi Sutanto mengatakan perseroan lebih memilih menahan penyaluran kredit otomotif karena segmen tersebut dinilai sudah jenuh.


“Kami melihat kredit mobil dan motor sekarang sudah overheating, karena perusahaan multifinance mulai menyasar pada pembiayaan kendaraan bekas. Ini berisiko nantinya,” ujarnya di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan Singapore Airlines KrisFlyer, hari ini 1 Februari 2012

Namun, ungkapnya, BNI tak mensetop seluruh pemberian kredit pada segmen otomotif. Menurutnya, kredit perseroan ditargetkan tumbuh konservatif, yakni sekitar 5%. “Kami tak agresif. Hanya untuk multifinance yang membiayai pembelian mobil baru,” tegasnya.

Kredit otomotif BNI pada tahun lalu juga tumbuh konservatif, sekitar 5% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp6,5 triliun. Segmen kredit pemilikan rumah (KPR) dan kartu kredit justru memberikan pertumbuhan kredit tertinggi.

Menurut Darmadi, KPR pada tahun lalu tumbuh 50% menjadi Rp18 triliun, sedangkan kartu kredit tumbuh 34% menjadi Rp4 triliun. Secara keseluruhan kredit konsumer tumbuh 32% menjadi Rp32 triliun.

Dirut PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja membenarkan bahwa perseroan juga membatasi pemberian kredit sektor otomotif, terutama kredit penerusan (chanelling) kepada perusahaan multifinace.

“Kami baru ada 1-2 pihak kerja samanya. Jadi masih minor juga. Kami tetap lihat prospek pengembangannya kalau chanelling.  Tapi, memang sangat selektif. Itu dari dulu bukan sekadang saja,” jelasnya. (faa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar