Rabu, 04 Januari 2012

Usulan pinjaman dana bank untuk pemerintah menuai polemik

http://keuangan.kontan.co.id/v2/read/keuangan/86691/Usulan-pinjaman-dana-bank-untuk-pemerintah-menuai-polemik-

Usulan pinjaman dana bank untuk pemerintah menuai polemik
JAKARTA. Keinginan Bank Central Asia (BCA) memberikan pinjaman langsung (bilateral) ke pemerintah menuai tanggapan dari para ekonom. Ada yang menganggap, ide ini positif karena menambah sumber dana murah untuk membiayai proyek pemerintah. Namun ada juga yang memandang negatif dengan alasan pemerintah kelebihan dana.
Ekonom Universitas Ma Chung Malang, Jawa Timur, M. Doddy Arifianto mengatakan, pengucuran kredit ini bisa mempercepat pembangunan. Penempatan bisa langsung per item proyek yang dikerjakan berdasarkan skema public private partnership. "Negara-negara maju juga menerapkan hal yang sama," ujarnya, Selasa (3/2).

Bank akan mendapatkan bunga dari penempatan dana ini. Besaran bunga mengacu estimasi pemasukan dan pendapatan dari proyek tersebut. "Bunganya bisa lebih besar bisa pula lebih rendah dari surat utang negara," tambahnya. Namun, agar pinjaman ini bermanfaat, pemerintah harus memberantas korupsi dan meningkatkan transparansi penggunaan dana.
Ekonom Universitas Gajah Mada A. Tony Prasetiantono sepakat dengan ide ini. Menurutnya, dana yang kelak nongkrong di Kementerian Keuangan itu bisa digunakan untuk mengongkosi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). "Akan lebih produktif dana tersebut ditaruh di pemerintah, ketimbang di Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang tidak bisa diapa-apakan. Masalahnya absorpsi APBN masih sangat rendah," ujarnya.
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute (DRI), Purbaya Yudhi Sadewa menilai sebaliknya. Usulan ini tidak feasible, sebab pemerintah sedang kelebihan dana akibat rendahnya penyerapan anggaran tahun lalu.
Menurut Purbaya, penempatan dana di pemerintah ini sama saja dengan bank menempatkan dana di SBI. Sama-sama menunjukkan kemalasan bank menyalurkan kredit. Jadi, tanpa usaha yang keras, bank mendapatkan bunga.
Usul ini sudah pasti menguntungkan bank, tetapi belum tentu menguntungkan perekonomian. Bahkan berakibat lebih buruk, karena bank semakin punya banyak alasan tidak ngotot menyalurkan kredit.
Purbaya menyarankan, bank fokus menyalurkan kredit. Jika bank lebih rajin menyalurkan kredit, kompetisi akan tercipta sehingga bunga kredit bisa turun.
Dalam acara penutupan Bursa Efek Indonesia tahun 2011, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengusulkan mekanisme penempatan langsung kelebihan likuiditas ke pemerintah. Cara ini menguntungkan semua pihak.
 

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus