http://www.bisnis.com/articles/suku-bunga-bi-diduga-turunkan-bi-rate-50-basis-poin

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Anton Hendranata dan Anton Gunawan
melalui riset yang dikirimkan kepada Bisnis, 4 Januari, mengungkapkan
kebijakan tersebut akan ditempuh oleh bank sentral meski masih terdapat
tekanan inflasi.
"BI masih fokus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi untuk
mengantisipasi pelemahan ekonomi global, mengurangi biaya operasi
moneter maupun mendukung fungsi intermediasi perbankan," paparnya.
Mereka mengekspektasikan pada Januari atau Februari ini merupakan waktu
yang paling tepat untuk menurunkan BI Rate seiring dengan tekanan
inflasi yang tidak sebesar pada Maret dan April. Pemerintah, lanjut dia,
diprediksi akan menaikkan tarif listrik dan memulai program
rasionalisasi subsidi BBM pada Maret dan April.
"Pemerintah terlihat siap untuk mengantisipasi problem inflasi bahan
makanan dengan cara menaikkan cadangan yang dimilki oleh Perum Bulog."
Meskipun demikian, lanjut mereka, pada sisi lain muncul tekanan inflasi
dari bahan makanan olahan karena Menteri Keuangan mencabut sejumlah
keringanan pajak impor bahan makanan mentah termasuk tepung dan terigu.
Mereka juga memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan
menguat terbatas ke level Rp8.950 pada akhir tahun ini dibandingkan
dengan Rp9.068 pada akhir tahun lalu. (LN)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar