http://www.bisnis.com/articles/pengelolaan-devisa-bank-indonesia-raup-rp23-4-triliun
JAKARTA: Kendati gejolak ekonomi global membuat fluktuasi nilai tukar
dan ‘memaksa’ Bank Indonesia melakukan intervensi, otoritas tersebut
justru meraup keuntungan dari pengelolaan devisa. Bahkan masih
mendominasi penerimaan pada 2011.
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Hartadi A. Sarwono mengatakan bank
sentral meraup penerimaan dari pengelolaan devisa sebesar Rp23,34
triliun, karena didorong oleh peningkatan cadangan devisa selama 2011.
“Optimalisasi dari pengelolaan cadangan devisa pada tahun lalu
berkontribusi 69,6% pada realisasi penerimaan BI, yakni mencapai Rp
23,34 triliun,” ujarnya seusai rapat Panja Anggaran BI 2012 di Gedung
DPR, Senin 30 Januari.
Cadangan devisa Indonesia pada 2012 meningkat dari US$96 miliar pada
2010 menjadi US$110 miliar pada 2011. Peningkatan itu memberikan
kontribusi besar pada penerimaan anggaran bank sentral pada tahun lalu,
mencapai 122,38% dari target semula Rp19,07 triliun.
Berdasarkan rincian anggaran penerimaan operasional 2011—2012,
pengelolaan devisa terbanyak disumbang oleh penerimaan surat-surat
berharga valas sebesar Rp22,34 triliun atau 118,33% dari target semula.
Kemudian disumbang bunga deposito Rp784,71 miliar atau 473,91% dari
target dan bunga rekening giro Rp208,67 miliar atau 995,03% dari
proyeksi.
Menurut Hartadi, total penerimaan operasional BI mencapai Rp28,95
triliun. Selain dari pengelolan cadangan devisa, ditambah penerimaan
lain dari surat berharga dalam negeri, sistem pembayaraan, perbankan dan
adminsitrasi.
Penerimaan pengelolaan surat berharga dalam negeri mencapai Rp4 triliun
atau 175,53%,, pengelolaan sistem pembayaran Rp1,076 triliun atau
108,68% dari target dan penerimaan dari perbankan Rp286,86 miliar atau
201,74% dari proyeksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar