Rabu, 11 Januari 2012

Pemerintah Akan Turunkan Bunga KUR 1%-2%

http://www.indonesiafinancetoday.com/read/20612/Pemerintah-Akan-Turunkan-Bunga-KUR-1-2

JAKARTA (IFT) – Pemerintah akan menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat (KUR) sebesar 1%-2%. Menurut Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian, insentif tersebut diberikan agar target penyaluran KUR sebesar Rp 30 triliun pada 2012 dapat tercapai.


Target penyaluran KUR tersebut naik 50% dibanding target penyaluran 2011 sebesar Rp 20 triliun. Realisasi penyaluran KUR sepanjang 2011 mencapai Rp 29 triliun, lebih tinggi dari target. Realisasi 2011 juga menunjukkan kenaikan 68,31% dibanding 2010 sebesar Rp 17,23 triliun.

Penurunan suku bunga tersebut akan membuat bunga efektif KUR untuk sektor mikro turun menjadi 20%-21% per tahun dari sebelumnya 22% per tahun. "Bunga efektif KUR untuk sektor ritel akan turun menjadi 12%-13% per tahun dari sebelumnya 14% per tahun,” jelas Hatta, Selasa.

KUR merupakan program pemerintah dengan skema kredit atau pembiayaan yang khusus diperuntukkan bagi usaha mikro, kecil, menengah, dan koperasi yang usahanya layak namun tidak mempunyai agunan cukup sesuai persyaratan yang ditetapkan perbankan (non-bankable). Dalam program ini, pemerintah memberikan jaminan sehingga bunga yang dibebankan kepada pengusaha bisa lebih rendah dibanding bunga komersial.

Saat ini terdapat lima bank umum, 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan satu bank syariah yang ditunjuk pemerintah sebagai bank pelaksana penyaluran KUR. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan menyalurkan 50% atau Rp 15 triliun dari target penyaluran KUR tahun ini, sisanya akan disalurkan oleh bank-bank lainnya.

BRI selama ini merupakan penyalur terbesar KUR karena jaringannya yang luas sangat mendukung program ini. Selain itu, BRI sudah mempunyai keahlian dalam penyaluran kredit ke sektor usaha mikro, kecil, dan menengah.

Melampaui Target
Sepanjang 2011, BRI mampu menyalurkan KUR sebesar Rp 16,8 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi 67,96% dari target awal 2011 sebesar Rp 10 triliun. Djarot Kusumayakti, Direktur UMKM BRI, mengungkapkan kualitas pembiayaan perseroan sepanjang 2011 terjaga. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (non-performing loan) KUR BRI hingga akhir 2011 yang berada di level 2,01%.

Tingginya penyaluran KUR pada BRI ini memberikan dampak positif bagi perusahaan. Menurut Djarot, sampai saat ini terdapat 530 ribu debitor KUR dengan nilai kredit Rp 5,3 triliun yang melakukan migrasi atau naik peringkat menjadi debitor komersial. “Mereka sudah migrasi dari sebelumnya debitor non-bankable menjadi bankable,” ungkapnya.

Bank penyalur KUR lainnya, yaitu PT BNI Tbk (BBNI) sepanjang tahun ini ditargetkan menyalurkan KUR Rp 4 triliun. Pada 2011, perseroan mampu menyalurkan KUR Rp 3,35 triliun atau 33,9% lebih tinggi dibanding target awal 2011 sebesar Rp 2,5 triliun.

Sementara itu, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) ditargetkan dapat menyalurkan KUR kurang lebih Rp 3,5 triliun. Pada 2011, perseroan telah menyalurkan KUR sebesar Rp 3,34 triliun atau 13,2% di atas target awal 2011 sebesar Rp 3 triliun.

Bank pemerintah lainnya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sepanjang tahun ini ditargetkan menyalurkan KUR sebesar Rp 950 miliar. Pada 2011, perseroan ditargetkan menyalurkan KUR Rp 850 miliar dan realisasinya lebih tinggi dari target tersebut yaitu Rp 934 miliar.

Dari lima bank umum yang ditunjuk menyalurkan KUR pada 2011, hanya PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) yang tidak bisa mencapai target. Perseroan merealisasikan 48,6% atau Rp 170 miliar dari target awal 2011 sebesar Rp 350 miliar. Tahun ini, target penyaluran KUR Bank Bukopin sama dengan 2011.

PT Bank Syariah Mandiri, satu-satunya bank syariah anak perusahaan dari Bank Mandiri yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR, ditargetkan bisa memberikan pembiayaan sebesar Rp 750 miliar tahun ini. Pada 2011, perseroan mampu merealisasikan pembiayaan Rp 660 miliar, lebih tinggi 20% dibanding target awal 2011 yang direncanakan Rp 550 miliar.

Mulai tahun ini, PT BNI Syariah, anak perusahaan dari BNI, menjadi bank syariah kedua yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan KUR. BNI Syariah ditargetkan bisa memberikan pembiayaan sebesar Rp 450 miliar.

Sementara pemerintah menargetkan 13 BPD bisa menyalurkan KUR sebesar Rp 5 triliun sepanjang tahun ini. Pada 2011, 13 BPD tersebut merealisasikan penyaluran KUR sebesar Rp 3,7 triliun, melampaui target awal 2011 sebesar Rp 2,75 triliun.

Sepanjang 2011, lima bank umum, satu bank syariah, dan 13 BPD tersebut telah memberikan pembiayaan kepada 1,9 juta usaha mikro, kecil, dan menengah. Sekitar 43% disalurkan untuk sektor perdagangan, restoran, dan hotel; 14,8% untuk sektor hulu terintegrasi; 16,9% ke sektor pertanian dan perikanan; serta sisanya ke sektor lain. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar