http://www.bisnis.com/articles/minyak-sawit-harga-turun-ke-level-terendah
JAKARTA: Harga minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil)
turun ke tingkat terendah dalam lebih dari 5 minggu di tengah
kekhawatiran bahwa ekspor dari Malaysia, produsen terbesar kedua, dapat
terus merosot sehingga meningkatkan persediaan.
Harga kontrak CPO penyerahan April turun 1,6% menjadi 3.085 ringgit
(US$1.008) per ton di Malaysia Derivatives Exchange, harga terendah
sejak 22 Desember.
Harga berada pada RM3.092 pukul 17.19 di Kuala Lumpur. Harga berjangka itu turun 1% pekan lalu dan turun 2,6% bulan ini.
Sementara itu, menurut surveyor Intertek, ekspor anjlok 17% menjadi
981.275 ton dalam 25 hari pertama Januari dari 1,18 juta ton pada
periode yang sama pada Desember. Pengiriman turun 20% menjadi 947.401
ton, kata Societe Generale de Surveillance.
"Ada kekhawatiran bahwa permintaan akan tetap lemah dan ini akan
mendorong angka persediaan. Pedagang akan menunggu data ekspor selama 5
sampai 10 hari pertama Februari untuk mendapatkan informasi yang jelas
tentang permintaan China," kata Ivy Ng, analis CIMB Group Holdings Bhd.
Menurut Dewan Minyak Sawit Malaysia, stok turun untuk bulan ketiga
jatuh 1,5% menjadi 2,04 juta ton pada Desember dari bulan sebelumnya.
jumlah tersebut lebih tinggi dari perkiraan analis dan pedagang yang
sebesar 1,99 juta ton.
Adapun harga CPO untuk penyerahan September turun 0,2% berakhir pada
8.026 yuan (US$1.267) per ton di Dalian Commodity Exchange dalam
perdagangan pertama setelah libur Imlek. Harga minyak kedelai untuk
pengiriman bulan yang sama ditutup sedikit berubah pada 9.046 yuan per
ton.
Harga CPO penyerahan April di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia
turun 2,6% ke Rp8.935 per kilogram pada pukul 17.05 di Jakarta dari
penutupan sebelumnya Rp9.180 per kg. (Taufikul Basari/sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar