Rabu, 11 Januari 2012

BRI berniat akuisisi sekuritas di kuartal 2 2012

http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1326242457/87279/BRI-berniat-akuisisi-sekuritas-di-kuartal-2-2012-

BRI berniat akuisisi sekuritas di kuartal 2 2012JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) siap menggenjot kinerja lewat pertumbuhan anorganik. Bank pelat merah ini berniat mengakuisisi perusahaan sekuritas pada kuartal kedua tahun 2012.
BBRI telah menyiapkan dana hingga Rp 300 miliar untuk melancarkan aksi korporasi itu. "Kami jadi akuisisi sekuritas dan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham pada April atau Mei 2012 nanti," ungkap Sofyan Baasir, Direktur Utama BBRI di Jakarta, Selasa (10/1).
Manajemen bank yang gencar mengguyur kredit mikro ini enggan membeberkan identitas sekuritas yang ingin dicaplok. Kabar yang santer beredar di pasar, BBRI akan mengambil alih Bahana Securities, perusahaan sekuritas pelat merah yang kini masih berupaya keras keluar dari krisis permodalan.

Namun Sofyan mengelak spekulasi itu. "Kami akan cari yang terbaik," dia berkilah.
Kondisi finansial Bahana Securities semakin parah lantaran perusahaan ini memegang saham initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang tak terserap pasar. Hal itu memicu potensi rugi karena harga saham GIAA saat ini lebih rendah dari harga IPO.
Mengenai sumber pendanaan akuisisi, BBRI akan memaksimalkan kas internal. Dana tunai Bank BRI memang berlimpah. Per akhir kuartal ketiga tahun lalu, BBRI mencatatkan kas dan setara kas senilai Rp 90,2 triliun.
Perluas lini bisnis
Sofyan mengemukakan, langkah akuisisi ini dilakukan demi memperkuat bisnis BBRI di sektor jasa keuangan. Seperti diketahui, dua perbankan milik pemerintah lainnya, yaitu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) sudah lebih dahulu mengembangkan lini bisnis di bidang pasar modal dengan memiliki sekuritas. BMRI mengendalikan Mandiri Sekuritas, sedangkan BBNI membesarkan BNI Securities.
Bank papan atas lainnya, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), juga sudah melebarkan sayap usahanya dengan mengakuisisi perusahaan sekuritas PT Dinamika Usaha Jaya.
Supriyadi, analis OSO Securities menyambut positif rencana BBRI itu, kendati belum diketahui pasti siapa sekuritas yang resmi dicaplok. "Bank BRI bisa memaksimalkan pendapatan di luar bank," kata dia.
Dia memperkirakan, Bank BRI akan mengakuisisi perusahaan sekuritas yang memiliki lini bisnis lengkap, namun membutuhkan dana untuk melangsungkan bisnisnya. Maksud dari lini bisnis lengkap adalah, selain memiliki izin brokerage, sekuritas itu mengantongi izin investment banking, dan asset management.
Dengan kondisi makro ekonomi Indonesia yang terkendali, maka perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) diharapkan semakin banyak. Selain maraknya perdagangan saham, penerbitan obligasi diharapkan bertambah ramai. Apalagi, Indonesia baru saja meraih predikat investment grade alias layak investasi dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Prospek cerah ini menjadi peluang bagi BBRI dengan memiliki anak usaha yang bergerak di sektor pasar modal.
Kendati demikian, menurut Supriyadi, apabila akuisisi tersebut terealisasi, kontribusi anak usaha itu terhadap kinerja konsolidasi BBRI belum akan signifikan pada tahun ini.
Dengan mengesampingkan akuisisi tadi, Supriyadi memperkirakan laba bersih BBRI secara konservatif akan tumbuh kurang lebih 20% menjadi Rp 16,6 triliun sepanjang 2012. Pencapaian tersebut bisa terjadi dengan asumsi pertumbuhan kredit bank wong cilik ini bisa mencapai 20% selama 2012. Estimasi laba bersih BBRI hingga akhir 2011 mencapai Rp 13,87 triliun.
Hingga kuartal III 2011, BBRI mencatatkan laba bersih Rp 10,43 triliun. Supriyadi menebak harga saham BBRI hingga akhir tahun ini bisa menembus level Rp 8.450 per saham. Harga saham BBRI pada penutupan perdagangan kemarin meningkat 0,71% menjadi Rp 7.050 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar