Senin, 14 November 2011

Askes akan Lepas Anak Usaha

JAKARTA -- PT Asuransi Kesehatan (Askes) Persero akan memisahkan anak usahanya yang fokus pada asuransi komersial, PT Asuransi Jiwa InHealt Indonesia (Inhealt). Pemisahan ini karena Askes menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sesuai Undang-Undang BPJS.

Perubahan Askes menjadi BPJS kesehatan berlangsung pada 2014. Sedangkan InHealt akan dihibahkan dari Askes ke negara dan akan dibentuk sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada 2013.

Deputi Menteri BUMN, Parikesit Suprapto, menyatakan bisnis InHealt dianggap tidak sesuai dengan tujuan BPJS yang memberikan asuransi dasar bukan komersial. “Maka itu, perusahaan ini harus dipisahkan dari Askes pada 2013,” ujarnya di Jakarta, akhir pekan lalu.

Namun, sebelum memisahkan diri, perseroan harus bisa memperbaiki rencana kerja dan menguatkan modal. Manajemen diminta menyiapkan strategis bisnis dalam beberapa tahun ke depan. Sedangkan InHealth pantas dijadikan BUMN karena bisnisnya yang masih sangat bagus. “Pasarnya bagus, umumnya swasta. Jadi, dia mampu berdiri sendiri,” katanya.

Pada 2012, PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia ditargetkan mengumpulkan pendapatan premi sebesar Rp 1,3 triliun. Untuk itu, Askes akan menyuntikkan modal sebesar Rp 700 miliar kepada anak usahanya ini pada November hingga Desember 2011. Dana ini juga bertujuan menguatkan modal perseroan ke depan dan melakukan ekspansi bisnis yang lebih jauh.

Hingga 2010, InHealth membukukan peningkatan pendapatan premi sebesar Rp 811 miliar atau naik 400 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatan sebelum pajak meningkat 254 persen menjadi Rp 93,8 miliar. Pertumbuhan InHealth secara keseluruhan didorong bisnis utamanya.

Bisnis utama InHealth adalah Managed Care sebesar Rp 772 miliar dan InHealth Group Term Life, yang merupakan lini produk paling cepat, yaitu Rp 26 miliar. Di tahun yang sama, InHealth menambahkan lima institusi dengan pendapatan premi sebesar Rp 20 miliar. InHealth sekarang menyediakan asuransi kesehatan untuk 1.601 buah institusi, nyaris mencapai batas peserta satu juta orang.

Sementara itu, hingga Oktober 2011, Askes mencatat laba bersih Rp 1,2 triliun atau 79 persen dari rencana. Selain itu, perusahaan mencatat pendapatan premi Rp 6,49 triliun atau 83,3 persen dari target yang ditetapkan tahun ini Rp 7,8 triliun.

Askes juga telah membayarkan klaim sebesar 86 persen atau Rp 5,3 triliun dari target Rp 6 triliun. Hingga akhir tahun, pembayaran klaim akan meningkat tiga hingga lima persen di atas target yang ditetapkan.  ed: zaky al hamzah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar