Sabtu, 17 September 2011

Wall Street melanjutkan reli di hari ke lima

Wall Street melanjutkan reli di hari ke limaNEW YORK. Wall Street kemarin malam masih ditutup dengan reli. Dengan demikian, bursa AS sudah bergerak positif selama lima hari berturut-turut. Ini merupakan reli dengan periode paling lama sejak Juli lalu.

Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,6% menjadi 1.216,01. Jika dihitung, indeks sudah naik sebesar 5,4% sejak 9 September lalu, yang merupakan kenaikan mingguan ketiga terbesar sejak 2009. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,7% menjadi 11.509,09.


Lonjakan bursa AS turut disokong oleh aksi beli saham-saham berkapitalisasi besar. Ambil contoh, Amazon.com Inc yang naik 5,5% ke rekor tertinggi dan Procter & Gamble Co yang naik 2,5%. Beberapa saham lain yang juga naik antara lain Textron Inc, Tyco International Ltd, dan Rockwell Collins Unc dengan lonjakan masing-masing 3,1%. Sementara itu, saham-saham perbankan dilanda aksi jual. Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co masing-masing turun 1,1%.

Beberapa sentimen turut mempengaruhi pergerakan bursa AS. Salah satunya, optimisme investor bahwa pimpinan Eropa akan terus mengambil langkah-langkah kongkret terkait penanganan krisis utang Eropa.

"Pasar saham saat ini mengalami penurunan valuasi secara ekstrem. Seiring situasi yang kian membaik, pasar bisa kembali naik ke valuasi normal," jelas David Goerz, Chief Investmet Officer Highmark Capital Management Inc di San Francisco.

Dia menambahkan, fakta yang ada saat ini, pasar bergerak moderat terkait dengan langkah apa yang akan dilakukan Bank Sentral Eropa dalam menangani krisis sehingga mengurangi resiko yang ada. "Sebagai tambahan, data terkini yang menunjukkan aktivitas ekonomi yang stagnan. Hal itu cukup wajar di masa transisi seperti sekarang," tambahnya.

Catatan saja, indeks S&P 500 sudah anjlok 18% dalam periode 29 April dan 8 Agustus. Penyebabnya, pelaku pasar mencemaskan kondisi krisis utang Eropa yang diprediksi kian memburuk sehingga menjadi ancaman bagi perekonomian global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar