Selasa, 27 September 2011

Nilai tukar rupiah menanti aksi Eropa

JAKARTA. Nilai tukar rupiah bergerak melandai mengikuti tren di pasar global. Para pengamat pasar uang memperkirakan, penguatan dollar Amerika Serikat (AS) terhadap berbagai valuta berlangsung sampai akhir bulan.

Ekonom Universitas Ma Chung Malang, M. Doddy Arifianto, memperkirakan, nilai tukar, Selasa (27/9), berkisar Rp 9.000-Rp 9.150 per dollar Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah menanti aksi EropaDoddy menilai, kurs yang paling mencerminkan fundamental berkisar Rp 9.000 hingga Rp 9.200 per dollar. "Yang penting, gerak rupiah tidak fluktuatif," kata dia.
Sedangkan Zulfirman Basir, analis senior PT Monex Investindo Futures memperkirakan pasangan USD/IDR hari ini ada di rentang 9.000-9.200.
Faktor penekan rupiah masih dari ekonomi global. Doddy bilang, investor kian pesimistis dengan langkah pemimpin Eropa maupun AS dalam menangani krisis. Penyelesaian krisis masih mandeg di tahap konflik politis.
Zulfirman menambahkan, kini beredar spekulasi bahwa utang Yunani tidak dapat diselamatkan, hingga kekhawatiran pasar makin besar. Itu alasannya, permintaan dollar AS sebagai safe haven makin besar dan menekan rupiah.
Peluang rupiah menguat bisa datang dari persetujuan atas voting parlemen Jerman tetang paket bailout European Financial Stability Facility (EFSF) sebesar US$ 222 juta, yang digelar tanggal 29 September nanti.
Rupiah, kemarin, melemah menjadi Rp 9.130 per dollar AS, dari Rp 8.941. Kurs tengah BI menunjukkan pelemahan ke Rp 8.975 per dollar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar