Jumat, 30 September 2011

Infovesta: Hingga September, rata-rata reksadana campuran rugi 3,82%

JAKARTA. Koreksi harga saham dan obligasi menjadi tantangan bagi kinerja Manajer Investasi (MI) dalam pengelolaan produk reksadana campuran.

Data PT Infovesta Utama menunjukkan, pada periode 31 Desember 2010 hingga 28 September 2011, Infovesta balanced fund index sebagai acuan produk reksadana campuran, minus 3,82%. Selama periode hampir setahun tersebut, hanya 19 produk yang mencetak imbal hasil positif dari total 91 produk reksadana campuran.
Reksadana campuran Valbury Inklusi merugi paling besar, yaitu hingga 27,13% selama periode tersebut.

Sedangkan, di periode yang sama, reksadana yang bisa mencatat cuan terbesar yaitu Pasific Balance Fund sebesar 14,11%. Adapun di urutan kedua ditempati produk Danamas Flexi yang imbal hasilnya mencapai 8,84%. Jarak return antar kedua produk ini cukup besar, yaitu hampir 60%.

Analis PT Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, lebarnya perbedaan imbal hasil kedua reksadana tersebut sesuatu yang wajar. "Pasalnya, pada reksadana campuran, bisa saja tidak menempatkan asetnya di saham. "Jadi kemungkinan aset pada reksadana yang sampai sekarang berimbal hasil tinggi banyak ditempatkan pada pasar uang ataupun obligasi korporasi.

Lanjut Wawan, walaupun pada bulan ini hingga 28 September, indeks Infovesta Balanced Fund minus 6%, namun masih ada produk reksadana yang berimbal hasil positif. Salah satunya, produk Danamas Fleksi yang selama periode tersebut masih memberi keuntungan 1%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar