Selasa, 27 September 2011

Indonesia akan hentikan ekspor timah mulai 1 Oktober 2011

SHANGHAI. Indonesia sebagai eksportir timah terbesar akan menghentikan ekspor untuk menjaga harga jual timah tidak terus merosot. Langkah ini juga akan dilakukan oleh kumpulan negara-negara eksportir timah lainnya seperti Malaysia.

Johan Murod, Direktur PT Bangka Belitung Timah Sejahtera, sebagai salah satu kelompok perkumpulan produsen timah, mengatakan, penghentian ekspor akan dimulai pada 1 Oktober 2011. PT Timah, sebagai produsen timah terbesar beserta Malaysia Smelting Corp., unit PT Koba Tin merupakan dua dari 28 perusahaan yang setuju untuk menghentikan ekspor timah.

"Kalau harga timah tidak diperbaiki, para produsen timah akan bangkrut. Kami akan kembali mengekspor timah jika harga jual timah sudah mencapai US$ 25.000 per metrik ton. ," ujar Murod.

Saat ini harga kontrak pengiriman timah untuk tiga bulan berada di posisi US$ 20.950 per ton di London Metal Exchange. Posisi ini telah naik 3,1% pada perdagangan hari ini (27/9) melanjutkan kenaikan sebesar 0,6% kemarin.

Pada 23 September 2011, harga timah sempat terperosok dalam hingga mencapai US$ 17.000 per ton, anjlok 23,49% dari harga tertingginya sebesar US$ 33.600 per ton pada 11 April 2011.

"Langkah ini akan efektif untuk mendongkrak harga jual timah kembali di pasar komoditi," ujar Wu Xiaofeng analis SMM Information & Technology Co.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar