Rabu, 28 September 2011

BI: Portofolio asing di Indonesia bisa lebih rendah dari US$ 10 miliar

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan gejolak pasar keuangan dunia selama kuartal ketiga 2011 akan menyusutkan investasi portofolio yang masuk ke Indonesia pada akhir tahun ini.
"Awalnya kita perkirakan bisa US$ 12 miliar, tapi dengan kondisi sekarang sepertinya akan lebih rendah dari US$ 10 miliar," ujar Direktur Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter BI Perry Warjiyo, Selasa (27/9).

Kendati demikian, BI tetap optimistis hal tersebut bukan berarti investor asing akan hengkang sepenuhnya dari Indonesia. Menyusutnya investasi portofolio tersebut lebih disebabkan maraknya aksi jual Surat Utang Negara (SUN) oleh investor asing. Investor tersebut merupakan investor jangka pendek yang masuk saat return tinggi dan rupiah menguat.
"Jumlah mereka tidak terlalu banyak, kami punya datanya dan dimonitor," ungkap Perry. Sebelumnya BI melansir kuartal ketiga ini neraca pembayaran Indonesia (NPI) masih akan surplus walau lebih kecil dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Investasi portofolio memang rendah, tapi kan masih ada surplus dari penanaman modal asing sebesar US$ 16 miliar dan net inflow. Jadi secara keseluruhan neraca pembayaran kita surplusnya masih besar. Berarti kemungkinan cadev juga naik secara keseluruhan tahun ini," jelas Perry.
Sepanjang kuartal kedua 2011, surplus Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) meningkat 54,5% menjadi US$ 11,9 miliar dibandingkan kuartal pertama 2011. Kenaikan ini ditopang lonjakan surplus transaksi modal dan finansial yang melampaui penurunan surplus transaksi berjalan. Adapun untuk transaksi modal dan finansial sepanjang kuartal kedua 2011, mengalami surplus sebesar US$ 12,52 miliar. Jumlah ini meningkat 238,37% dibandingkan surplus pada periode serupa tahun lalu sebesar US$$ 3,70 miliar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar