JAKARTA: Pemodal asing tengah ‘menguji’ kemampuan Bank Indonesia dalam
menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sejalan dengan besarnya
pundi-pundi cadangan devisa yang dimiliki saat ini.
Ekonom Indoensia Sustainable Development Dradjad H. Wibowo mengatakan
pemodal asing sebenarnya sudah melakukan aksi ambil untung sejak akhir
Juli dan awal Agustus melalui pasar modal.
"Sekarang mereka mencoba menguji rupiah. Kemampuan BI sebenarnya
terbatas, meski cadangan devisa kita besar. Tapi, kalau rupiah
overshooting dalam waktu dekat ini, tidak perlu panik,” ujarnya kepada Bisnis hari ini.
Dia menjelaskan yang dimaksud dengan overshooting adalah nilai rupiah
lebih lemah dari fundamental, sehingga melakukan koreksi. Dia menilai
rupiah pada posisi 8.500-8.600 per dolar AS sangat berlebihan, karena
fundamentalnya untuk minggu ini 8.900-9.100 per dolar AS.
Menurut dia, angka inflasi yang rendah dan cadangan devisa yang relatif
besar untuk ukuran Indonesia memang tak bisa menjadi acuan akurat
terhadap nilai fundamendal rupiah karena volume pasar masih sangat
kecil.
Ekonom Aspirasi Indonesia Research Institute Yanuar Rizky mengatakan
pemodal asing memang masih memegang kendali dalam stabilitas rupiah.
Menurut dia, jika tidak ada intervensi, mereka bisa lemahkan rupiah,
sehingga tetap untung meskipun hanya gejolak sehari.
“Tapi akan lebih untung lagi kalau BI intervensi. Mereka akan pancing
BI intervensi, karena mereka [pemodal asing] tahu bahwa makro kita
dengan net importir konsumsi tersandera kurs,” terangnya. (sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar