Jumat, 23 September 2011

Analis: Meski sudah oversold, IHSG masih berkemungkinan melanjutkan penurunan

JAKARTA. Pada perdangan Kamis (22/9), indeks Dow Jones ditutup turun 391 point (3,51%) ke level 10.733,83. Ini merupakan penurunan dua hari terbesar sejak Desember 2008 menyusul keluarnya data Jobless Claims yang tercatat lebih tinggi dari estimasi semula.

Sementara, kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin (22/9) ditutup 328 point (8,88%), yang merupakan penurunan terbesar dalam setahun terakhir, ke level 3.369,14.
Analis: Meski sudah oversold, IHSG masih berkemungkinan melanjutkan penurunanMenurut catatan eTrading Securities, investor asing melakukan net sell di pasar regular sebesar Rp 1,7 triliun dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah ASII, BMRI, BBRI, BUMI, dan INDF.

"Secara teknikal, setelah menembus garis MA200-nya, IHSG kembali terkoreksi dengan membentuk pola bearish marubozu yang mengindikasikan sinyal bearish continuation meskipun pergerakan indikator sudah terlihat memasuki fase oversold," jelas Betrand Reynaldi, Kepala Riset eTrading.

Dia memprediksi, pada perdagangan hari ini (23/9), IHSG diperkirakan masih melanjutkan koreksinya dan akan bergerak pada kisaran 3.309-3.405 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BWPT, BUMI dan MAPI.

Sementara itu, Reza Priyambada, Managing Researh Indosurya Asset Management meramal, pada perdagangan Jumat (23/9) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.288-3.309 dan resistance 3.590-3.810.
"Jika dilihat dari sentimen yang ada, IHSG masih akan terpengaruh oleh pelemahan bursa-bursa saham global namun, dari sisi teknikal kondisi pasar memang sudah kelewat oversold dan seharusnya bisa menjadi pemicu akumulasi saham-saham unggulan yang jatuh terdiskon," papar Reza. Dia menambahkan, penurunan yang terjadi bukan disebabkan oleh penurunan kinerja emiten sehingga masih berpeluang untuk dikoleksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar