Sabtu, 30 Juli 2011

Kebijakan Belanja Lahirkan Shopping Bulimia

Kebijakan Belanja Lahirkan Shopping BulimiaANDA mungkin telah akrab dengan istilah bulimia nervosa, yang mengacu pada gangguan makan yang ditandai dengan menahan asupan makanan untuk jangka waktu tertentu, diikuti dengan periode makan berlebihan yang terjadi secara terus menerus. Tapi, pernahkan Anda mendengar tentang 'shopping bulimia'?

Shopping bulimia atau bulimia belanja adalah sebuah fenomena yang kerap dijumpai belakangan ini. Istilah ini mengacu pada perempuan yang berbelanja pakaian baru dan aksesori secara berlebihan, sering kali secara online, kemudian mengembalikan sebagian besar pembelanjaan yang telah mereka beli.

Sejumlah situs belanja online seperti Zappos dan Shopbob, yang menawarkan jasa pengiriman gratis untuk pengembalian barang, disebut-sebut menjadi pemicu bulimia belanja. Beberapa toko ikut-ikutan melonggarkan kebijakan tentang pengembalian barang, agar tetap kompetitif dengan situs belanja online.

Jumlah perempuan penderita bulimia belanja, menurut sebuah artikel di situs nypost.com, terus meningkat dari waktu ke waktu. Mereka dikenal pula dengan sebutan 'circular shopper' atau 'chronic returner.'

''Saya kira pembelian impulsif kian marak sekarang, karena Anda dapat mengembalikannya lagi. Kebanyakan situs memberlakukan biaya pengiriman dan pengembalian gratis sekarang. Mereka mendorong Anda untuk melakukannya, karena mereka berharap begitu mendapatkan barang tersebut, Anda akan menyimpannya,'' ujar Michelle Madhok, CEO situs belanja SheFinds.com, MomFinds.com, dan BrideFinds.com.

Sejumlah situs seperti Zappos bahkan dibangun berdasarkan kesadaran bahwa orang-orang harus membeli dulu, supaya dapat mengembalikan.

''Kami mendorong para pelanggan untuk membeli dua ukuran jika mereka tidak yakin,'' ujar Marlene Kanagusuku, manajer tim loyalitas pelanggan di Zappos.

''Kami menerima pengembalian sebanyak yang mungkin diperlukan pelanggan. Beberapa dari pelanggan kami yang mengembalikan paling banyak item adalah pelanggan terbaik kami,'' imbuh Jeffrey Lewis, pengawas tim loyalitas pelanggan di Zappos.

Dia memperkirakan, sekitar 30 persen barang dagangan Zappos dikembalikan setelah dibeli. (Yul/OL-06)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar