Selasa, 24 Agustus 2010

Mari Persiapkan Diri Berburu Lailatulqadar

Oleh : H. Rachmat Yasin
Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh dengan keistimewaan. Kedatangan bulan Ramadan membawa pengaruh dalam berbagai aspek, termasuk geliat aktivitas ekonomi yang ditandai dengan tingginya tingkat perputaran uang dibandingkan dengan bulan lainnya, dan meningkatnya aspek kehidupan sosial kemasyarakatan khususnya ukhuwah Islamiah.
Selain itu, salah satu di antara keistimewaan bulan Ramadan adalah adanya suatu malam yang sangat diharapkan kedatangannya oleh seluruh kaum Muslimin, yaitu malam lailatulqadar (malam kemuliaan).
Dalam Alquran Surat Al-Qadr (97) : 1-5, Allah berfirman yang artinya: Sesungguhnya Kami telah turunkan Alquran pada malam kemuliaan (1). Tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? (2) Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3). Pada malam itu, turun para malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4). Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5).
Ada dua hal yang menjadi hikmah dari turunnya ayat ini. Pertama, Allah menurunkan Alquran pada malam yang mulia ini sebagai petunjuk, rahmat serta kabar gembira bagi seluruh kaum Muslimin. Hal ini sekaligus menunjukkan betapa agungnya Allah sebagai sang pencipta.
Kedua, bagi kaum Muslimin, beramal pada malam kemuliaan ini akan mendapatkan limpahan keberkahan dan doa dari para malaikat. Amalan saat itu lebih baik dari amalan selama seribu bulan atau 83 tahun 4 bulan.
Hikmah pertama dapat disikapi dengan menjadikan seluruh isi Alquran sebagai landasan untuk berbuat dan bersikap karena Alquran mengandung ketentuan hukum yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, baik berupa perintah, larangan, maupun pilihan.
Ketika seorang Muslim menaati aturan hidup tersebut, niscaya itu akan menjadi rahmat baginya dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk, baik di dunia maupun di akhirat. Mengikuti Alquran berarti adanya sebuah jaminan dan kepastian untuk mendapatkan karunia Allah yang tiada terhingga.
Adapun terkait dengan hikmah kedua, Rasulullah telah bersabda seperti yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari-Muslim, Abu Dawud, An-Nasa`I dan Ahmad sebagai berikut: "Barangsiapa yang melaksanakan salat pada lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni".
Hal ini jelas menjadi suatu tawaran yang sangat menggiurkan bagi seseorang yang sangat mengharapkan dosa-dosanya dihapuskan. Jumhur mufassirin menyatakan bahwa pada malam yang mulia ini disunahkan bagi seorang Muslim untuk memperbanyak membaca Alquran, berdoa, bersedekah dan berzakat, salat Isya dan tarawih berjamaah di masjid, serta beriktikaf hingga datangnya waktu subuh.
Saat itu adalah waktu yang mustajab dan tidak semua orang bisa mendapatkannya, kecuali bagi mereka yang mau mengorbankan waktunya untuk menunggu hingga datangnya malam kemuliaan tersebut.
Adapun kapan waktu datangnya malam yang mulia ini, sebagian riwayat menyatakan pada malam ke-27 atau ke- 29. Ciri-ciri yang diriwayatkan, di antaranya adalah matahari yang bersinar kurang terang (suram), tidak panas, tidak pula sejuk, sunyi , ada sedikit rintik hujan, dan angin sepoi-sepoi. Wallahualam bissawab…….***
Penulis, Bupati Bogor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar