Eny Kartikawati - wolipop
Dokter seksologi, Dr Andri Wanananda MS, menjelaskan pada dasarnya pria juga perlu foreplay. Foreplay penting karena siklus seksual yang normal dimulai dengan excitement atau rangsangan. Sama seperti wanita, pria juga bisa belum siap untuk bercinta tanpa adanya rangsangan tersebut.
"Tanpa excitement dia ereksinya belum begitu kuat. Dengan excitement, ereksinya juga keras, tegang," jelas Dr Andri yang merupakan anggota Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) itu saat diwawancara wolipop Kamis (17/4/2013).
Untuk pria dengan ukuran penis yang tidak terlalu besar, dia harus benar-benar dibuat ereksi saat foreplay. Usahakan ereksinya sudah cukup keras sebelum penetrasi dilakukan. Kenapa harus sampai Mr. Happy-nya benar-benar tegang? Hal itu karena ketika Mr. Happy tegang artinya aliran darah di area tersebut cukup lancar. Dengan semakin lancarnya aliran darah, Mr. Happy bisa semakin membesar saat ereksi.
Bagi pria dengan Mr. Happy yang tidak terlalu besar, foreplay sebenarnya bukan hanya bermanfaat untuk dirinya. Jika foreplay dilakukan hingga seorang wanita benar-benar siap atau bergairah itu akan semakin memudahkannya mendapatkan orgasme saat penetrasi dilakukan.
Foreplay yang bisa membantu wanita mendapatkan orgasmenya adalah dengan stimulasi klitoris. Menurut pakar seks, 95% wanita mencapai klimaks setelah mendapat stimulasi klitoris. "Area klitoris adalah area paling sensitif ketimbang vagina. Jadi saat mendapat stimulasi, bisa membuat wanita lebih bergairah ketimbang penetrasi vagina," jelas Psikolog Seks Dr. Petra Boynton.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar