http://industri.kontan.co.id/news/pgn-sulit-pasok-gas-untuk-konversi-bbm-ke-bbg
JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk khawatir tak bisa
memenuhi kebutuhan gas untuk kebijakan konversi bahan bakar minyak (BBM)
ke bahan bakar gas (BBG). Hal tersebut dikarenakan pasokan gas milik
PGN sudah habis tersedot untuk kebutuhan PLN dan juga industri.
"Kalau kami harus alokasikan gas untuk BBG, pasokan untuk pelanggan mana yang harus kami potong? apakah pasokan gas ke PLN lagi atau pasokan gas ke industri,” kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Selasa, (31/1)
Menurut Hendi, saat ini pihaknya kesulitan memenuhi kebutuhan gas untuk PLN dan industri karena terbatasnya sumber gas di sektor hulu. “Seperti diketahui sendiri, dalam dua tahun terakhir kami disalahkan, banyak diprotes, banyak kena marah karena pasokan kepada pelanggan kurang,” terang Hendi.
Hendi bilang, jika pasokan gas dari hulu bisa mengalir lebih banyak ke PGN, maka pihaknya akan siap mengalirkan gas untuk kebutuhan program konversi ke BBG. "Kami harapkan program konversi BBG itu bersumber dari pasokan gas baru dari hulu,” jelasnya.
"Kalau kami harus alokasikan gas untuk BBG, pasokan untuk pelanggan mana yang harus kami potong? apakah pasokan gas ke PLN lagi atau pasokan gas ke industri,” kata Hendi Prio Santoso, Direktur Utama PGN dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Selasa, (31/1)
Menurut Hendi, saat ini pihaknya kesulitan memenuhi kebutuhan gas untuk PLN dan industri karena terbatasnya sumber gas di sektor hulu. “Seperti diketahui sendiri, dalam dua tahun terakhir kami disalahkan, banyak diprotes, banyak kena marah karena pasokan kepada pelanggan kurang,” terang Hendi.
Hendi bilang, jika pasokan gas dari hulu bisa mengalir lebih banyak ke PGN, maka pihaknya akan siap mengalirkan gas untuk kebutuhan program konversi ke BBG. "Kami harapkan program konversi BBG itu bersumber dari pasokan gas baru dari hulu,” jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar