http://investasi.kontan.co.id/v2/read/1325645265/86700/Rupiah-keok-karena-spekulasi-BI-kurangi-biaya-pinjaman-
JAKARTA. Rupiah keok untuk hari yang ketiga, karena
spekulasi bank sentral akan mengurangi biaya pinjaman. Nilai tukar
rupiah tergerus 0,4% ke posisi Rp 9.173 per dollar AS pada pukul 9.18 di
Jakarta.
Bank sentral kemungkinan bakal menekan biaya pinjaman untuk mendukung perekonomian nasional, lantaran inflasi cenderung melambat. Harga konsumen per Desember naik 3,79% dibanding tahun sebelumnya. Laju inflasi tersebut melambat dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 4,15%. Sementara, pertumbuhan ekspor pada November lalu, berada di fase paling lambat dalam lebih dua tahun terakhir.
"Angka-angka inflasi mungkin mengindikasikan Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga lagi. Ketidakpastian di pasar global juga menekan rupiah," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., di Singapura.
Meski demikian, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, harga obligasi pemerintah cenderung naik. Yield benchmark obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun empat basis poin ke 6.08%, kemarin.

Bank sentral kemungkinan bakal menekan biaya pinjaman untuk mendukung perekonomian nasional, lantaran inflasi cenderung melambat. Harga konsumen per Desember naik 3,79% dibanding tahun sebelumnya. Laju inflasi tersebut melambat dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 4,15%. Sementara, pertumbuhan ekspor pada November lalu, berada di fase paling lambat dalam lebih dua tahun terakhir.
"Angka-angka inflasi mungkin mengindikasikan Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga lagi. Ketidakpastian di pasar global juga menekan rupiah," kata Gundy Cahyadi, ekonom Oversea-Chinese Banking Corp., di Singapura.
Meski demikian, data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, harga obligasi pemerintah cenderung naik. Yield benchmark obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 turun empat basis poin ke 6.08%, kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar