
JAKARTA. Jalur distribusi bancassurance masih menjadi andalan Asuransi Takaful Indonesia. Terbukti, kontribusi premi bancassurance hingga kuartal ketiga lalu menembus angka Rp 96 miliar, dari target bancassurance sebesar Rp 105 miliar. Angka tersebut naik 28% dibandingkan periode sama tahun lalu.
Vice President Bancassurance Asuransi Takaful Indonesia, Ahmad Sehu Ibrahim mengatakan, hingga akhir tahun lini bancassurance bisa melebih target Rp 130 miliar. Ini melihat pencapaian penjualan yang sudah mendekati 85% dari target.
Lini bancassurance sangat menjanjikan, karena langsung menjangkau pengguna. Makanya tahun depan Takaful berniat mendongkrak kontribusi premi bancassurance
hingga Rp 250 miliar. Ahmad optimistis, target ini bakal tercapai,
karena Takaful bekerjasama dengan lembaga keuangan, mulai segmen besar
seperti bank hingga koperasi di daerah-daerah.
Takaful sudah menjalin kerjasama dengan sekitar
243 lembaga keuangan syariah, 120 bank perkreditan rakyat (BPR) serta
33 perbankan konvensional dan syariah. Lini bancassurance biasanya menyasar nasabah ritel. Di segmen ini, Takaful membidik porsi 50% pasar ritel di 2012.
Takaful berancang-ancang mengerek target premi
menjadi Rp 1 triliun. Ahmad optimistis bisa mencapai target tersebut,
meski asuransi konvensional ikut memperbesar asuransi syariah. "Karena
bisnis syariah semakin tumbuh," ujarnya, Jumat (11/11).
Beberapa perusahaan asuransi berniat mengerek
kontribusi bisnis syariah. Ambil contoh, Asuransi Jiwa Manulife
Indonesia, menargetkan kontribusi syariah 5% terhadap total bisnis
perusahaan.
Ada juga Sun Life Financial Indonesia, yang
mematok kontribusi syariah 25% dari total bisnis mereka tahun depan. Per
Juni lalu, bisnis syariah Sun Life Financial baru sekitar Rp 7 miliar,
atau 12% dari total pendapatan premi. AIA Financial mengeluarkan
unitlink syariah untuk mendongkrak kontribusi 11% dari lini syariah.
Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia memperkirakan, pertumbuhan asuransi
syariah bisa 30% per tahun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar