JAKARTA: Pemerintah menilai 10 kebijakan pemerintah dalam mengatasi
krisis global 2008 masih relevan untuk diterapkan sebagai langkah
antisipasi potensi krisis tahun depan.
"Sebetulnya kalau Anda buka lagi file 2008 itu ada 10 langkah kita
mengatasi krisis dan itu direction langsung presiden. Itu relevan kalau
kita ingin terapkan," ujar Menteri Koordinasi bidang Perekonomian Hatta
Rajasa di kantornya hari ini.
Meski begitu, Menko menilai kondisi perekonomian sekarang ini belum
termasuk sangat mengkhawatirkan, dia meminta pemerintah untuk tetap
waspada dan aktif memantau perkembangan perekonomian di Amerika Serikat,
China dan kawasan Eropa.
Hatta menilai antisipasi krisisi melalui berbagai bentuk kebijakan
pemerintah ini efektif untuk menekan ketidakstabilan ekonomi global.
"Artinya kalau ada sesuatu yang mungkin ada satu gangguan instability
terhadap pasar uang kita, sudah ada policy responsnya," katanya.
Adapun 10 kebijakan pemerintah untuk menanggulangi krisis 2008 lalu,
yakni mendorong percepatan dan penyerapan anggaran belanja pemerintah,
mendorong kinerja ekspor dengan insentif, menarik investasi dari luar
negeri, mengantisipasi tren proteksi perdagangan regional, meningkatkan
pengamanan pasar domestik, antisipasi kekeringan likuiditas global,
mencari pembiayaan defisit APBN dari sumber nonpasar, memantau neraca
pembayaran dengan menjaga momentum arus modal ke dalam negeri, dan
memantau penggunaan anggaran kementrian dan lembaga negara.
"Nah oleh sebab itulah kita optimis bahwa fundamental ekonomi kita
baik. Yang sekarang ini kita waspadai pelemahan rupiah kita bersifat
sementara demikian juga di pasar surat berharga dan pasar modal kita,"
papar Hatta.
Dia meminta berbagai pihak agar tidak panik tetapi tetap waspada. "Tapi
kita berhasil ada story keberhasilan. Sekarang kita tidak perlu
menaikkan payung kita, wong hujan aja nggak. Tapi payung itu harus ada
di tempat kita," katanya. (sut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar