
Sebelumnya, Pemerintah Barack Obama telah menuduh Standard & Poor's telah melakukan kesalahan perhitungan yang signifikan terhadap rating surat utang Amerika Serikat. Kementerian Keuangan Amerika
Serikat mengatakan, lembaga rating itu telah salah memperhitungkan utang Amerika Serikat yang akan mencapai US$ 2 triliun dalam 10 tahun mendatang. Kesalahan ini ditemukan dalam siaran pers yang disampaikan Standard & Poor's saat mengumumkan pemangkasan rating dari AAA menjadi AA+.
Atas kesalahan itu, SEC sedang menggodok aturan baru yang mengharuskan lembaga rating meningkatkan kualitas kinerjanya. Proposal SEC ini berisi berbagai ketentuan. Di antaranya, peraturan ini meminta lembaga rating mengungkapkan bagaimana kontrol internal mereka, perlindungan terhadap conflict of interest dan mengungkapkan bagaimana metode rating-nya.
Dalam proposal setebal 517 halaman itu, SEC juga meminta lembaga rating mempublikasikan kesalahan perhitungan dalam menentukan rating surat utang. Itu inilah yang membikin Standard & Poor's gerah.
Standard & Poor's secara tegas membantah telah melakukan kesalahan. Mereka bilang, asumsi yang dipakai dalam perhitungan rating surat utang diubah setelah berdiskusi dengan Kementerian Keuangan Amerika Serikat.
Dari pertemuan itu, Standard & Poor's kemudian merevisi asumsinya dengan menyatakan beban utang Amerika Serikat akan lebih kecil dari US$ 2 triliun pada 2012. Namun, Standard & Poor's menilai revisi itu tidak serta merta mengubah keputusan untuk memangkas rating surat utang Amerika Serikat.
"Jika SEC menentukan ada kesalahan yang signifikan, kami percaya secara efektif akan menganti penilaiannya," kata Presiden Standard & Poor's Deven Sharma.
Sharma sendiri mengataka, kebijakan SEC itu tidak perlu. Sebab, dia beralasan kebijakan sistem koreksi di perusahaannya sudah berjalan efektif. Menurutnya, sistem itu bekerja secara cepat, transparan dan bermanfaat bagi pasar.
Namun, Direktur Federasi Konsumen Amerika Barbara Roper mengatakan, kebijakan Standard & Poor's itu telah terbukti tidak terbukti tidak andal.
"Apa kebijakan koreksi mereka terhadap rating Enron? Apa kebijakan koreksi mereka terhadap rating Lehman? Apakah kebijakan koreksi terhadap rating Bear Stearn ? Mereka tidak punya kebijakan koreksi. Mereka hanya punya kebijakan untuk membantah dan SEC tentu saja benar dalam hal ini," katanya.
Asal tahu saja, Enron, Lehman, dan Bear Stearn adalah perusahaan yang mendapat rating yang baik dari Standard & Poor's. Namun, ternyata, perusahaan tersebut kolaps akibat tumpukan utang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar