Sabtu, 28 Agustus 2010

Pertamina bakal revisi target perolehan laba 2010

JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan merevisi target perolehan laba PT Pertamina (Persero) dari target semula yang besarnya Rp 25 triliun.


“Memang akan kita revisi karena ada proses penyesuaian. Tapi kita harapkan laba Pertamina meski tidak sesuai target masih di atas Rp 20 triliun. Koreksi target Pertamina nanti akan dikaji secara kritis oleh BUMN,” ujar Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Jumat (27/8).

Meski Pertamina penyumbang kontribusi laba terbesar untuk BUMN pada semester I tahun ini, namun laba Pertamina pada enam bulan pertama tahun ini hanya sekitar 32% dari target RKAP atau setara dengan Rp 8 triliun.

Hitungan diatas kertas, untuk mencapai target laba sebesar Rp 25 triliun hingga akhir tahun, Pertamina mestinya mengantongi laba sekitar Rp 12,5 triliun pada enam bulan pertama tahun ini.

“Mudah-mudahan bisa kita kejar target laba sebesar Rp 25 triliun tersebut pada semester kedua tahun ini,” kata Mustafa.


Sandungan Pertamina

Ada empat alasan yang menyebabkan Pertamina tak mampu mencapai target laba sesuai dengan RKAP pada akhir tahun. Pertama, asumsi alpha yang tidak terpenuhi. Kedua, kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang secara fisik membebani bagi Pertamina.

Ketiga, harga minyak yang jauh di bawah asumsi pemerintah. Tadinya, Pertamina menargetkan harga minyak pada level US$ 80 per barel; namun yang terjadi harga minyak bergerak turun di bawah level US$ 80 per barel.

Keempat, beberapa proyek mengalami kemunduran sehingga memerlukan penyesuaian; diantaranya proyek Cilacap dan proyek Balongan. “Jadi faktor-faktor inilah yang menyebabkan kenapa tidak bisa tercapai,” kata Mustafa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar