REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia tidak akan memutuskan hubungan ekonomi dengan Malasyia walaupun kini tengah terjadi konflik tentang perbatasan. Hal itu ditegaskan oleh Menko Perekonomian Hatta Rajasa dikantornya, Jumat (28/7). "Sampai sekarang kita tidak ada mengevaluasi masalah perekonomian," ujarnya.
Namun Hatta enggan berbicara lebih panjang soal konflik perbatasan antara kedua negara itu. "Cukup saya tidak mau berbicara lebih panjang tentang itu," kata mantan Mensesneg tersebut.
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menilai memburuknya hubungan antara kedua negara tidak akan mempengaruhi ekonomi Indonesia. "Kalau menghitung asumsi misalnya kita total bermusuhan, kayaknya pengaruhnya akan signifikan, tapi bukan berarti ekonmi kita akan runtuh gara-gara itu," paparnya.
Bahkan menurut Purbaya, Malaysia lebih bergantung kepada Indonesia jika berbicara masalah tenaga kerja. Seperi di sektor kelapa sawit banyak TKI yang bekerja di sana. "Jadi kalau pulang semua mereka akan lebih tercekik," paparnya.
Sementara dari sisi ekspor, Malaysia bukan tujuan ekspor pertama, bahkan dengan ASEAN tidak terlalu besar. "jadi kalau ada apa-apa dampak ke ekspor tidak signifikan," terangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar